Para ahli itu mengklaim bahwa virus corona menyebar di udara, dan dapat menginfeksi orang ketika dihirup.
Jika virus corona dapat ditularkan melalui udara, sistem ventilasi di gedung-gedung publik akan membutuhkan filter baru yang kuat, dan masker mungkin perlu dipakai di dalam ruangan.
Ratusan ilmuwan itu kemudian meminta WHO merevisi pernyataannya bahwa virus corona hanya bisa ditularkan melalui droplet.
Menanggapi hal ini, WHO mengatakan bukti virus yang melayang di udara tidak meyakinkan. WHO mengatakan bahwa virus corona disebarkan oleh droplet dari pasien yang terinfeksi yang disebarkan melalui batuk dan bersin, kemudian dengan cepat jatuh ke lantai.
Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO tentang pengendalian infeksi, mengatakan bukti virus corona menyebar di udara tidak meyakinkan.
"Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin tetapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas," ujar Allegranzi, dikutip dari New York Times (06/07/20)
Baca Juga: Orang Dewasa Makan Hati Ayam, Amankah Bagi Kesehatan Tubuh?
Baca Juga: Studi: Tidur Bareng Pasangan Bisa Bikin Lebih Nyenyak dan Pulas
Seorang konsultan WHO lama, yang tak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa organisasi akan mati jika membela pandangan mereka yang ia anggap sangat lambat dan kaku.
Source | : | New York Times,Channel News Asia,WHO,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar