GridHEALTH.id - Saat angka terinfeksi virus corona disertai jumlah kematian yang terus meningkat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah mengeluarkan ancaman keluar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Trump menganggap lembaga ini condong ke Cina, tidak transparan sejak awal soal kemunculan virus corona, melindungi disinformasi Beijing dan gagal dalam membendung pandemi corona (Covid-19).
Rupanya ancaman ini bukan gertak sambal. AS sudah memasukkan berkas. Paman Sam akan efektif keluar pada 6 Juli 2021 dari WHO. Hal ini disampaikan langsung oleh PBB, lembaga yang menaungi organisasi itu.
Ditulis Reuters, AS sudah lebih dari 70 tahun menjadi anggota. Sebelum penarikan diri dilakukan, AS harus membayar iuran WHO, di mana Washington berhutang lebih dari US$ 200 juta dalam bentuk kontribusi.
Kepada Fox News (08/07/20), Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan hal ini adalah keputusan benar di waktu yang tepat. "WHO mengecewakan dunia... Pasti ada konsekuensinya," ujarnya.
Keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengeluarkan Amerika Serikat (AS) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memicu banyak kritikan.
Baca Juga: Trump Bangga Amerika Serikat Siapkan 400 Ribu Alat Tes Virus Corona, Dunia Menanti Efektifitasnya
Salah satu kritikan tajam diutarakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi. Melalui akun Twitter-nya, @SpeakerPelosi, pada Rabu (8/7), Pelosi menggambarkan keputusan untuk menarik diri dari WHO adalah tindakan yang tidak masuk akal.
"Penarikan resmi AS dari WHO oleh presiden adalah tindakan tidak masuk akal, mengingat WHO mengoordinasikan perjuangan global melawan Covid-19," tulis Pelosi.
"Dengan jutaan nyawa dalam bahaya, presiden melumpuhkan upaya internasional untuk mengalahkan virus," lanjutnya menyalahkan Trump.
Pada April 2020, Trump telah membekukan dana kontribusi AS untuk WHO karena organisasi PBB tersebut dianggap sebagai "boneka" Cina. Trump menuding WHO membantu Cina menyebarkan disinformasi mengenai pandemik Covid-19.
Setelah itu, dalam suratnya pada 18 Mei 2020, Trump mendesak WHO untuk memberikan perubahan yang signifikan dalam kurun waktu 30 hari.
"Sekretaris Jenderal sedang dalam proses verifikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia apakah semua persyaratan untuk penarikan seperti itu dipenuhi,"ungkap jurubicara PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan pada Selasa (07/07/20) menanggapi keputusan AS.
Berdasarkan resolusi bersama Kongres AS 1948, Trump harus memberikan pemberitahuan satu tahun sebelum keluar dari WHO serta membayar semua iurannya.
Baca Juga: Risma Tidak Main-main, Kali Ini yang Melanggar Aturan Covid-19 Dimasukkan ke Kandang Harimau
Baca Juga: Belum Selesai Covid-19, Penyakit 'Maut Hitam' Kembali Ditemukan di Cina, Penampakannya Mengejutkan
Sementara itu, WHO mengaku tengah memverifikasi persyaratan penarikan yang sudah diserahkan AS.
Dikutip AFP, melalui media sosialnya, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus hanya merespons dengan singkat dengan mencuit kata "bersama!".
Tetapi keputusan Trump ini bisa batal jika sebelum berlaku, keputusan ini dianulir. Seperti yang diketahui AS akan memasuki masa pemilu presiden di November, di mana Mantan Wakil Presiden Barrack Obama, Joe Biden, maju dalam pemilihan melawan Trump.
Biden sendiri menolak langkah Trump. Dalam Twitter-nya ia mengaku, jika terpilih, akan mengembalikan AS ke WHO.
Baca Juga: Kejadian Unik, Alat KB Milik Sang Ibu Dipegang Bayi Saat Lahir
Baca Juga: 5 Keunggulan Menanak Nasi Dengan Air Teh, Mencegah Tumor Hingga Hilangkan Bau Mulut
"Orang Amerika lebih aman ketika Amerika terlibat dalam memperkuat kesehatan global. Pada hari pertama saya sebagai Presiden, saya akan bergabung kembali dengan WHO dan mengembalikan kepemimpinan kita di panggung dunia," tulis Biden di Twitter. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Fox News,WHO,CNBC,Gridhealth.id,CNBC Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar