Sering kali surel tersebut tampaknya berasal dari kontak terpercaya, dan mungkin juga menyertakan beberapa informasi pribadi untuk membuatnya lebih meyakinkan.
Akan tetapi seorang pakar keamanan siber menuturkan, Rusia tidak mungkin menjadi satu-satunya yang terlibat dalam upaya pencurian ini.
"Mereka punya banyak orang, kami punya banyak orang, Amerika punya lebih banyak orang, seperti halnya orang China," ucap Prof Ross Anderson dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge, mengatakannya pada BBC.
"Mereka semua selalu mencoba mencuri barang semacam ini."
Sebelumnya, diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terdapat 21 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba kepada spesimen manusia.
Dikutip dari Kompas.com, Biofarmasi asal AS, Moderna, perusahaan obat-obatan asal Inggris, AstraZeneca, dan Chine's Sinovac Biotech menjadi 3 perusahaan dengan vaksin yang paling menunjukan progres.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar