Kehebatan yang dimaksud adalah uji klinis dari China dan sertifikasi yang menegaskan vaksin itu ampuh.
“Apakah vaksin ini sudah lolos uji klinis negaranya dan mendapat sertifikasi?” tulis Alvin di akun Twitter pribadi Senin (20/07/20).
Pertanyaan ini, menurut Alvin Lie menjadi penting lantaran dia tidak ingin warga Indonesia dijadikan percobaan atas vaksin temuan China tersebut. “Jangan sampai WNRI jadi kelinci percobaan,” tulis Alvin lagi.
Kemlu sendiri mengakui bahwa vaksin ini belum siap edar. Vaksin masih harus melalui uji klinis tahap III yang akan dilakukan PT Bio Farma, Universitas Padjadjaran, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Ditargetkan bisa mulai digunakan untuk keadaan darurat mulai kuartal pertama 2021.
Untuk diketahui, posisi China kini digeser oleh Indonesia dalam hal penambahan kasus positif virus corona.
Dengan penambahan sebanyak 1.752 kasus, Indonesia menggeser posisi China di urutan tertinggi kasus virus corona ke 25.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Pare Efektif Jadi Obat Diabetes dan Hentikan Sel Kanker Payudara
Baca Juga: Sering Buang Gas, Lakukan Hal Ini Agar Terhindar dari Perut Kembung
Dengan demikian, Indonesia saat ini berada di posisi ke 25 kasus tertinggi virus corona di dunia, sedangkan China berada di posisi ke 26.
Source | : | Reuters,Financial Times,Center for Disease Control and Prevention,Gridhealth.id,gelora.co.id,tweeter |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar