"Hasil ini sangatlah menjanjikan. Ini akan membawa kita satu langkah lebih dekat dalam menemukan vaksin yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa di Inggris dan seluruh dunia.
Didukung oleh dana sebesar GBP84 juta dari Pemerintah Inggris untuk pengembangan dan produksi vaksin ini, kecepatan dari kerja Universitas Oxford sangatlah mengagumkan.
"Saya sangat bangga akan apa yang mereka telah capai sampai saat ini," kata Menteri Urusan Bisnis Pemerintahan Inggris, Alok Sharma.
Sedangkan Ketua Gugus Tugas Vaksin Inggris Kate Bingham mengatakan, Inggris beruntung memiliki peneliti-peneliti luar biasa yang bekerja sama dengan tim berpengalaman dari AstraZeneca.
"Melalui kerja sama ini, mereka telah bekerja dengan sangat cepat untuk menunjukkan hasil uji klinis dari vaksin chadox ini yang terbukti aman dan efektif dalam melindungi publik dari infeksi Covid-19," tuturnya.
Sementara itu, awal pekan ini (20/07/20), Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa Vaksin Covid-19 dari perusahaan asal China, Sinovac, sudah tiba di Indonesia.
Baca Juga: Bukannya Bikin Sehat, Keramas Setiap Hari Membuat Rambut Jadi Rusak
Namun demikian, kabar gembira itu langsung mendapat kritikan dari anggota Ombudsman RI, Alvin Lie. Dengan tegas dia mempertanyakan kehebatan dari Sinovac yang telah diserahkan Kemlu ke PT Bio Farma.
Source | : | Reuters,Financial Times,Center for Disease Control and Prevention,Gridhealth.id,gelora.co.id,tweeter |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar