GridHEALTH.id - Total kasus positif infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan, hingga per 27 Juli 2020 mencapai 100.303 kasus.
Bahkan akibat peningkatan jumlah tersebut, kasus kematian anak Indonesia akibat Covid-19 pun menjadi salah satu tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN).
Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Pulungan, hingga 20 Juli 2020 tercatat ada 51 anak meninggal akibat Covid-19. Sedangkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.712 anak.
Kendati angka kematian anak Indonesia akibat Covid-19 terus meningkat, baru-baru ini pemerintah malah berencana akan membuka kembali sekolah tatap muka.
Melalui Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan, pemerintah akan memberi izin penyelenggaraan sekolah tatap muka di luar zona hijau Covid-19.
Menurut Doni, pemberian izin ini akan segera diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan langkah-langkah. Dan mungkin tidak lama lagi akan diumumkan daerah-daerah yang selain zona hijau itu juga akan diberikan kesempatan melakukan kegiatan belajar tatap muka," kata Doni dalam jumpa pers seusai rapat dengan Presiden Jokowi, Senin (27/7/2020).
Namun, Doni menegaskan bahwa sekolah tatap muka di luar zona hijau ini harus digelar secara terbatas. Artinya, jumlah siswa yang hadir dalam satu kelas juga dibatasi.
Durasi belajar di kelas juga dipersingkat.
Meski langkah tersebut masih belum resmi, namun para orangtua di luar sana banyak yang menolak aturan tersebut.
Mayoritas mereka tidak setuju karena melihat angka positif Covid-19 di Indonesia masing sangat tinggi.
Mereka lebih mementingkan keselamatan anak dan guru dan tidak memilih untuk mengambil risiko untuk berdamai dengan virus sebagaimana disampaikan oleh pemerintah.
"Saya tidak setuju. Keselamatan dan kesehatan anak-anak harus yg utama dan pertama. Mereka kelak generasi di bangsa ini," tulis seorang warganet.
Baca Juga: Update Covid-19 di Jember; Ambulan PMI Kini Antar 5 Jenazah Dalam Sehari, Biasanya Hanya 2 Pasien
Bahkan tak sedikit orangtua yang menguhubungkan kejadian di luar negeri, di mana banyak anak sekolah tertular virus corona usai kembali bersekolah.
"Merujuk dari negara-negara lain, kita persiapkan dulu imun kita sampai penyakit ini benar-benar minim terjadi. Jangan sampai kejadian di luar negeri itu terulang di Indonesia," tulis seorang warganet.
Terlepas dari itu, kebijakan pemerintah terkait pembukaan kembali sekolah ini masih belum bisa dipastikan kapannya.
Kita hanya bisa berharap semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar