GridHEALTH.id - Usia Bukan Patokan Mengalami Radang Sendi, Anak-anak pun Bisa Mengalaminya
Umumnya, masalah sendi dialami oleh lansia. Namun siapa sangka, usia produktif maupun anak-anak juga bisa mengalaminya.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) A.S, setiap tahunnya nyeri sendi yang disebabkan oleh radang sendi memengaruhi jutaan orang di Amerika Serikat.
Baca Juga: Wanita Hamil Rawan Masalah Otot dan Sendi, Coba Lakukan 7 Cara Sederhana Ini di Rumah
Sekitar satu dari empat orang dewasa atau sebanyak 15 juta orang melaporkan mengalami nyeri sendi yang parah terkait dengan artritis alias radang sendi.
Selain itu, hampir setengah dari orang dewasa dengan artritis mengalami nyeri persisten.
Baca Juga: Hati-hati, Keseringan Duduk Lama Bisa Picu Munculnya Nyeri Sendi
Penelitian tentang kesehatan sendi yang dikembangkan Vanir, merek suplemen makanan milik laboratorium Amerika Opko Health, bekerja sama dengan Osteoarthritis Foundation International (OAFI), menemukan bahwa 68% dari populasi di atas 35 tahun menderita radang sendi.
Baca Juga: Ulama Minta Warga di Zona Merah Covid-19 Agar Salat Idul Adha di Rumah Saja
Sedangkan, berdasarkan jenis kelamin, 73% wanita paling menderita radang sendi, jumlah yang melebihi 10 poin jumlah pria yang melaporkan memiliki masalah ini.
Meskipun setengah dari populasi menderita sakit ringan, 40% mengungkapkan bahwa karena alasan ini mereka tidak dapat mengembangkan beberapa aktivitas fisik atau berolahraga secara normal.
Baca Juga: Masalah Nyeri Sendi Lebih Rentan Dialami Wanita, Ini Penyebabnya
Oleh karena itu, pada 21% dari populasi radang sendi secara langsung mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Rupanya, masalah radang sendiri juga kerap dijumpai pada anak-anak meski hal ini tidak banyak terjadi.
Dikutip dari laman Kids Health, anak-anak juga bisa mengalami radang sendi yang disebut juvenile idiopathic arthritis atau JIA (juga disebut juvenile rheumatoid arthritis, atau JRA).
Baca Juga: Lakukan 5 Gerakan Jari Sederhana Ini Untuk Redakan Gejala Arthritis
Anak-anak dapat menderita berbagai jenis radang sendi, tetapi JIA adalah yang paling umum. Rasa sakit yang tumbuh sering terjadi, terutama pada anak-anak antara usia 3 dan 9 tahun.
Ada berbagai kemungkinan penyebab masalah radang sendi pada anak-anak.
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan di Jabar, Didenda Hingga 500 ribu
Baca Juga: Kabar Gembira, Tak Seperti Hari Raya Idul Fitri, Mudik Lebaran Idul Adha Tidak Dilarang Pemerintah
Anak-anak mengalami rasa sakit yang tumbuh karena ketika tulang mereka tumbuh, jaringan yang melekat menjadi memanjang juga, menciptakan lebih banyak ketegangan dan rasa sakit.
"Tumbuhnya rasa sakit cenderung menjadi nyeri tumpul atau berdenyut di kaki," kata Stephen LaPlante, seorang ahli terapi fisik di Children's Health Children's Andrews Institute.
Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda bagi Kesehatan, Salah satunya Mengatasi Nyeri Punggung
"Terkadang itu menantang kemampuan mereka untuk tidur." tambahnya.
Radang sendi pada anak dapat memiliki penyebab yang lebih serius. Sorenson mengatakan cedera yang terlalu sering digunakan adalah penyebab umum nyeri sendi pada atlet.
Cedera ini dapat terjadi ketika atlet melakukan gerakan yang sama berulang-ulang. Mereka juga bisa mengalami cedera akut atau traumatis karena jatuh, pendaratan salah atau memutar.
Baca Juga: Rematik Menyerang Sendi Bikin Nyeri dan Ngilu, 11 Makanan Enak Ini Bisa Meredakan
"Sangat jarang seorang anak atau remaja mengalami nyeri sendi tanpa semacam cedera," kata Dr. Sorenson. "Mereka mungkin memiliki sobek ligamen atau tulang rawan yang rusak di dalam sendi." paparnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | CDC,kidshealth.org,Childrens,OAFI Foundation |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar