GridHEALTH.id - Viral Bahaya Metanol Pada Hand Sanitizer, Kemenkes Langsung Bertindak Cepat; Yang di Indonesia Aman!
FDA tarik produk hand sanitizer berbasis metanol. Risiko sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan saraf, kematian
Baca Juga: Berubah Jadi Zona Kuning, Pembukaan Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi Terancam Batal
Sejak wabah virus corona, hand sanitizer jadi salah satu produk yang banyak dicari di pasaran. Bahkan, produk hand sanitizer bahkan sempat menjadi langka dan mahal.
Produk hand sanitizer alias pembersih tangan tanpa air kini menjadi barang wajib yang harus dibawa ke mana pun demi menjaga kebersihan tangan dari kuman.
Baca Juga: Ada Banyak Sabun yang Bisa Bikin Kulit Kering, Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memakainya
Sebab, selain mencuci tangan dengan sabun dan air, penggunaan hand sanitizer juga dianjurkan.
Meski begitu, Aaron E Glatt, juru bicara Infectious Diseases Society of America, menilai hand sanitizer tidak bisa mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri C difficile yang memicu peradangan di usus besar.
Baca Juga: Catat! 8 Benda Ini Wajib Selalu Ada dan Dibawa Saat New Normal
Senada dengan Glatt, Brian Sansoni, juru bicara American Cleaning Institute, juga beranggapan bahwa hand sanitizer hanyalah suplemen, bukan untuk menggantikan fungsi cuci tangan dengan sabun.
Umumnya, hand sanitizer terdiri dari alkohol, misalnya etanol, sebagai zat aktif yang bekerja sebagai antiseptik. Kandungan lainnya adalah air, pewangi, serta gliserin.
Baca Juga: Mandi Kebutuhan Sosial atau Kesehatan? Perlukah Mandi Setiap Hari?
Berdasarkan peraturan tahun 2019 oleh Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sebuah produk bisa disebut sebagai hand sanitizer apabila mengandung ethyl alcohol (ethanol), isopropyl alcohol (isopropanol), atau benzalkonium chloride sebagai bahan utamanya.
Beberapa waktu lalu, FDA menarik produk hand sanitizer berbasis metanol yang banyak dijual oleh sejumlah perusahaan yang berbasis di Meksiko.
Penarikan tersebut dilakukan setelah FDA melihat bahaya metanol bagi kesehatan.
Dikutip dari Drugs, Metil alkohol (CH3OH), juga dikenal sebagai metanol atau alkohol kayu, adalah cairan yang ringan, tidak berwarna, mudah terbakar pada suhu kamar.
Baca Juga: Metode Baru Angkat Penyakit Batu Tanduk Rusa GInjal, Tanpa Radiasi dan Murah
Metanol biasanya digunakan dalam pembuatan formaldehida dan asam asetat, dalam sintesis kimia, dalam antibeku, dan sebagai pelarut.
Metanol dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf atau kematian. Bahkan, metanol juga bisa menjadi racun jika diserap melalui kulit dan mematikan jika tertelan.
Baca Juga: Cuci Tangan dan Menggunakan Hand Sanitizer Percuma Jika Kuku Panjang
Baca Juga: Diskriminasi Pasien Meninggal Covid-19 di Minahasa, Keluarga Korban Diancam Diusir Dari Desa
Atas kondisi ini, sejumlah negara termasuk Indonesia jadi lebih selektif lagi dalam hal memilih dan memberi izin edar produk hand sanitizer.
Dilaporkan Kompas.com, Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga I Gede Made Wirabrata memastikan produk hand sanitizer dalam negeri maupun luar negeri yang sudah diberi izin edar di Indonesia tidak ada yang mengandung bahan berbahaya.
Baca Juga: 5 Fakta Cuci Tangan untuk Hadapi Corona, Mesti Pakai Sabun dan Dikeringkan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun terus berupaya melakukan pemeriksaan terkait adanya produk hand sanitizer yang mengandung metanol seperti yang terjadi di Meksiko.
"Di Indonesia sampai kini, izin edar yang masuk ke kami semuanya kalau menggunakan alkohol bahan bakunya dari etanol, jadi memang tidak beracun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
Dia mengatakan, apabila ditemukannya produk hand sanitizer dengan kandungan metanol, maka tidak akan diloloskannya.
Baca Juga: Stop Gunakan Sabun Antiseptik, Musuh Kita Saat Ini Virus Bukan Bakteri
"Tentunya di Indonesia kalau tidak berizin edar akan kena masalah, tapi kalau dia memiliki izin edar dia tidak mengandung metanol karena kami tidak mengizinkan metanol," pungkasnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas,FDA,drugs.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar