Baca Juga: Diskriminasi Pasien Meninggal Covid-19 di Minahasa, Keluarga Korban Diancam Diusir Dari Desa
Atas kondisi ini, sejumlah negara termasuk Indonesia jadi lebih selektif lagi dalam hal memilih dan memberi izin edar produk hand sanitizer.
Dilaporkan Kompas.com, Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga I Gede Made Wirabrata memastikan produk hand sanitizer dalam negeri maupun luar negeri yang sudah diberi izin edar di Indonesia tidak ada yang mengandung bahan berbahaya.
Baca Juga: 5 Fakta Cuci Tangan untuk Hadapi Corona, Mesti Pakai Sabun dan Dikeringkan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun terus berupaya melakukan pemeriksaan terkait adanya produk hand sanitizer yang mengandung metanol seperti yang terjadi di Meksiko.
"Di Indonesia sampai kini, izin edar yang masuk ke kami semuanya kalau menggunakan alkohol bahan bakunya dari etanol, jadi memang tidak beracun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
Dia mengatakan, apabila ditemukannya produk hand sanitizer dengan kandungan metanol, maka tidak akan diloloskannya.
Baca Juga: Stop Gunakan Sabun Antiseptik, Musuh Kita Saat Ini Virus Bukan Bakteri
"Tentunya di Indonesia kalau tidak berizin edar akan kena masalah, tapi kalau dia memiliki izin edar dia tidak mengandung metanol karena kami tidak mengizinkan metanol," pungkasnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas,FDA,drugs.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar