GridHEALTH.id - Setelah tiga bulan dinyatakan tak ada kasus baru, baru-baru ini Vietnam kembali melaporkan kemunculan kasus baru virus corona terkait dengan Da Nang, kota yang dikenal dengan resor pantai.
Alhasil, pemerintah Vietnam kembali menutup kota Da Nang untuk turis setelah 30 kasus baru virus corona yang ditransmisikan secara lokal tercatat di sana.
Baca Juga: Dunia Darurat Covid-19, Sejumlah Negara di Sekitar Asia Kembali Terapkan Penguncian
Dilaporkan BBC, saat ini wisatawan tidak dapat memasuki kota Da Nang selama 14 hari dan sekitar 80.000 pengunjung harus diterbangkan pulang.
Pihak berwenang mendesak bagi mereka yang berada di hotspot untuk melapor dan kemudian melakukan isolasi diri.
Kini bandara dan terminal bus Da Nang telah ditutup. Vietnam tertutup bagi sebagian besar pelancong asing, dan siapa pun yang memasuki negara itu harus dikarantina pada saat kedatangan.
Baca Juga: Vietnam Sukses 'Halau' Covid-19, Akankah Sukses Menghalau Virus DIV-1 yang Kini Menghantui?
Seperti diketahui, Vietnam telah dipuji sebagai kesuksesannya menangani pandemi dengan bertindak lebih awal untuk menutup perbatasan dan menegakkan karantina dan pelacakan kontak.
Hasilnya, negara tersebut hanya mencatat lebih dari 400 kasus dan tidak ada kematian. Tetapi selama beberapa hari terakhir, hampir 100 hari setelah kasus terakhir yang ditransmisikan secara lokal.
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pada hari Senin (27/7/2020) memerintahkan penduduk Da Nang untuk menerapkan kembali jarak sosial dan menutup semua layanan yang tidak penting.
Dia mengatakan responsnya harus "menentukan", namun hingga saat ini dia belum memerintahkan penutupan total kota itu.
Analisis oleh para ilmuwan menemukan bahwa jenis virus di kota Da Nang sebelumnya tidak terdeteksi di negara itu, kata menteri kesehatan Vietnam.
Nguyen Thanh Long mengatakan bahwa klaim strain itu lebih menular daripada yang terlihat di negara itu belum dikonfirmasi.
Kini, Vietnam sangat waspada dan siap menghadapi peningkatan kasus virus corona.
Bahkan, media lokal melaporkan infeksi telah terdeteksi di ibukota, Hanoi, Kota Ho Chi Minh, dan wilayah Dataran Tinggi Tengah.
Pada hari Rabu (29/7/2020), Nguyen Xuan Phuc memperingatkan bahwa setiap provinsi dan setiap kota berisiko, menambahkan bahwa "gelombang" baru tampaknya berbeda dengan yang terlihat di Vietnam.
"Kami harus bertindak lebih cepat dan lebih keras untuk mengendalikan wabah," media pemerintah mengutip perkataannya.
Baca Juga: 6 Bulan Peringatan Pandemi Virus Corona, 16 Juta Kasus dan Lebih dari 6000 Kematian Telah Terjadi
Sejauh ini, sebanyak 30 kasus virus telah terdeteksi di atau sekitar kota Da Nang, sementara dua kasus telah dikonfirmasi di Kota Ho Chi Minh, dan satu telah dilaporkan di Hanoi dan Dataran Tinggi Tengah.
Padahal selama tiga bulan terakhir, kehidupan di Vietnam telah kembali normal, dengan banyak orang tidak lagi mengenakan masker wajah dan pariwisata domestik melonjak, namun kini negara itu kembali dalam siaga tinggi.
Hingga saat ini, sumber kasus baru yang terjadi di Vietnam tidak diketahui secara jelas, meskipun pemerintah telah menanggapi dengan serangkaian penangkapan terkait dengan imigrasi ilegal.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | BBC |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar