GridHEALTH.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru-baru ini dikabarkan dibuat murka oleh kritikan para dokter yang dialamatkan kepadanya.
Diketahui sekelompok dokter di Filipina meragukan dan menentang sistem kesehatan yang diterapkan Duterte, dalam menangani wabah virus corona (Covid-19) yang tengah melanda negaranya.
Hal inilah yang membuat kemarahan Duterte semakin memuncak dan mempersilahkan para dokter melakukan revolusinya sendiri.
Bahkan pada kesempatan yang sama Duterte menyarankan seluruh pasien positif corona di Filipina dibunuh agar tidak menularkan virus coronanya lagi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Kantor-kantor Rutin Buka Jendela, Setelah Kejadian Klaster Covid-19 Gedung Sate
“Kalian (para dokter) benar-benar tidak mengenal saya. Kalian ingin revolusi? Kalau itu mau kalian. Silakan, coba saja. Kami akan menghancurkan segalanya. Kami akan membunuh semua orang yang terinfeksi Covid-19,” ungkap Duterte, Senin (3/8/2020) seperti dikutip dari Aljazeera.
“Itukah yang kalian inginkan? Kalau iya, kita bisa mengakhiri wabah dengan cara itu,” lanjutnya.
Entah mengapa Duterte menyinggung soal revolusi dalam pidatonya itu, padahal dalam deklarasinya para dokter tidak menyebutkan tentang upaya melawan pemerintah.
Namun yang jelas Duterte akan kembali memberlakukan aturan lockdown yang lebih ketat di beberapa daerah seperti Metro Manila, Laguna, Cavite, Rizal dan Bulacan selama 14 hari dimulai hari Selasa 4 Agustus 2020.
Baca Juga: 5 Makanan Sembuhkan dan Cegah Stroke juga Darah Tiggi, Pembuluh Darah Menjadi Bersih dan Elastis
Dimana nantinya tempat bisnis dan angkutan umum akan ditutup sementara waktu, izin kerja dan karantina pun akan dilakukan pihak berwenang untuk meminimalisir perpindahan penduduk.
Menurut Duterte langkah ini diambil setelah mendengar 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat yang meminta pemerintah untuk menerapkan lockdown.
Baca Juga: Fakta Baru Mengenai Asal Virus Corona, Setelah ini Dirinya Bisa Hilang Kapan Saja Oleh Tentara Merah
“Saya telah mendengar kalian. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar kalian lelah,” kata Duterte dalam pidatonya.
Ia juga mengatakan akan memperkerjakan 10.000 tenaga medis profesional untuk lebih membantu penanganan Covid-19 di negaranya.
Sementara itu, diketahui sampai saat ini Filipina masih menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang paling terdampak wabah virus corona.
Hal itu terlihat dari jumlah kasus positif di negara tersebut yang hanya kalah dari Indonesia.
Berdasarkan data dari Worldometers hingga Selasa 4 Agustus 2020, Filipina mencatatkan total kasus positif corona sebanyak 106,330 kasus.
Dimana angka kematian mencapai 2,104 kasus, kesembuhan 65,821 kasus dan sisanya masih harus mendapat penanganan medis.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Aljazeera,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar