Tim peneliti mengungkapkan bagian yang rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 adalah sel-sel pendukung penciuman, bukan neuron sensori penciuman.
Menurut hasil studi terbaru ini, neuron sensori penciuman tidak mengekspresikan gen yang mengkodekan protein reseptor ACE2.
ACE2 merupakan reseptor atau "pintu" yang memungkinkan virus SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam tubuh sel.
Sel-sel pendukung di epitel penciuman bisa kehilangan fungsinya untuk sementara waktu akibat infeksi SARS-CoV-2.
Kondisi ini secara tidak langsung menyebabkan perubahan pada neuron sensori penciuman.
Perubahan inilah yang dinilai dapat menyebabkan gejala anosmia atau kehilangan indera penciuman pada pasien Covid-19.
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Baca Juga: Divonis Diabetes Jangan Kecil Hati, Bisa Panjang Umur Dengan Cara Ini
"Virus corona baru ini mengubah indera penciuman paisen bukan dengan menginfeksi neuron secara langsung, tapi dengan memengaruhi fungsi sel-sel pendukung," jelas salah satu peneliti senior dan associate professor di bidang neurobiologi dari Blavatnik Institute di HMS Sandeep Robert Datta, seperti dilansir Health 24.
Source | : | Kompas.com,Center for Disease Control and Prevention,Health 24,Republika.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar