Penelitian menganalisis penyebaran virus corona sebelum dan sesudah adanya kebijakan pemerintah di 46 negara yang memberlakukan aturan memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Aturan-aturan tersebut membantu mengekang kedekatan fisik orang dan mencegah lebih dari 1,5 juta kasus hanya dalam waktu dua pekan.
"Senang mengetahui bahwa orang-orang saling mengingatkan tentang jarak sosial dan beberapa analisis berbasis data menunjukkan dampak dalam beberapa bulan terakhir. Pada kenyataannya, ini menurunkan tingkat infeksi," kata dr Raghu Kalluri, profesor biologi kanker di UT MD Anderson dikutip dari laman Times Now News.
Hasil temuan tersebut dapat membantu pemerintah di negara-negara seluruh dunia dalam pembuatan kebijakan lebih lanjut, termasuk Amerika Serikat yang terdampak paling parah.
Baca Juga: Diabetes Ternyata Bisa Menular Tanpa Disadari, Begini Caranya
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
Sejak pandemi virus corona bermula pada pekan terakhir Desember 2019, para ahli menemukan bahwa virus tersebut dapat menyebar dari percikan bersin dan batuk orang yang terinfeksi.
Sejumlah protokol seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman satu sama lain direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Reuters,Times Now News,VT |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar