Menurutnya, pengambilan paksa jenazah Covid-19 di RST Soepraoen terjadi karena petugas kurang sigap.
"Pak Lurah dan Pak Camat kurang sigap. Harusnya cepat ambil kalau ada seperti itu. Itu kan seakan-akan ada pembiaran," jelasnya.
Humas Satgas Covid-19 Kota Malang Husnul Mu'arif mengatakan, pihaknya sudah meminta petugas Puskesmas Kedung Kandang untuk melakukan tracing terhadap warga yang terlibat dalam upaya pengambilan paksa jenazah di RST Soepraoen.
"Kita sampaikan untuk dilakukan tracing siapa-siapa saja yang kebetulan pada Sabtu terlibat. Belum ada laporan hasilnya karena hari ini baru tracing," katanya.
Diketahui sebelumnya, terjadi insiden perebutan jenazah Covid-19 berinisial BB (58) di RST Soepraoen pada Sabtu (8/8/2020).
Baca Juga: Jangan Salah, Galon Air Minum Isi Ulang Justru Aman, yang Sekali Pakai Berbahaya!
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar