"Tapi bukan domain kami mengatakan itu halal, itu nanti ada di LPPOM MUI. Haram-halalnya harus dilakukan audit dulu," kata Bambang dikutip dari Tribun News Jabar (13/08/2020).
Ia mengatakan Bio Farma belum mengajukan sertifikasi halal vaksin Sinovac ke MUI tetapi tengah menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk mendaftarkan kehalalan vaksin asal China itu ke MUI.
"Pengajuan (sertifikasi halal vaksin Sinovac) masih dalam tahap diskusi. Tim sudah ada komunikasi dengan MUI untuk persiapan sertifikasi halalnya," ujarnya.
Untuk diketahui, memperoleh sertifikasi halal membutuhkan proses audit menyeluruh. Dalam kasus ini, MUI pasti akan mengaudit seluruh proses pembuatan vaksin, medianya termasuk bahan baku yang digunakan.
Baca Juga: 4 Pilihan Kontrasepsi Bagi Pria, Ternyata Kondom Paling Disuka
Baca Juga: 5 Aturan Minum Air Putih Wajib Dipatuhi, Jangan Sampai Dehidrasi
"Memang perlu waktu. Sampai hari ini kami baru terima dokumen-dokumen dari Sinovac. Kita sama-sama lakukan kajian dari dokumen yang diterima. Ini baru tahap awal vaksin mengandung ini-ini," pungkas Bambang. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | liputan 6,viva.co.id,TV One,Tribun News Jabar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar