GridHEALTH.id - Lebih 200.000 orang terinfeksi virus hepatitis di Inggris dan kematian karena infeksi meningkat tiga kalinya sejak tahun 1996.
Hanya 3% pasien di Inggris yang saat ini menerapkan pengobatan yang ada. Bahkan, angka keberhasilannya pun hanya setengahnya.
Hepatitis C adalah virus yang dapat menginfeksi dan merusak hati. Virus ini berpindah lewat darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Penyakit ini bisa menyebar lewat jarum tato atau orang yang memakai obat bius dan menggunakan jarum yang sama.
Hepatitis C kronis adalah infeksi hati disebabkan oleh virus hepatitis C dalam waktu yang cukup lama. Seseorang yang mengalami infeksi sejak 6 bulan pertama disebut dengan hepatitis akut.
Pada kebanyakan orang yang mengidap hepatitis C akut hingga 80% akan berlangsung menjadi penyakit hepatitis C kronis.
Baca Juga: Penderita Hepatitis Boleh Berpuasa, Namun Bukan Hepatitis Jenis Ini
Kebanyakan orang terinfeksi dengan virus hepatitis C ketika darah dari orang yang terinfeksi hepatitis C masuk ke dalam tubuh mereka.
Hal ini sering terjadi ketika orang berbagi jarum saat menggunakan obat-obatan atau lahir dari seorang ibu yang memiliki hepatitis C.
Selain itu kita juga dapat terinfeksi virus hepatitis C akibat melakukan hubungan seks dengan seseorang yang memiliki virus.
Para dokter di Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar seseorang melakukan pemeriksaan Hepatitis C bila:
- Kita menerima darah dari donor yang kemudian ditemukan mereka mengidap hepatitis C
- Pernah menggunakan narkoba melalui suntikan
- Menerima transfusi darah atau transplantasi organ sebelum Juli 1992
- Menerima produk darah yang digunakan untuk mengobati masalah pembekuan sebelum tahun 1987
- Kita lahir antara tahun 1945 dan 1965
- Kita melakukan cuci darah dalam jangka waktu yang lama
- Pengidap HIV/ AIDS
- Bayi yang lahir dari seorang ibu dengan hepatitis C
Baca Juga: Coba Teh Daun Sage, Manfaatnya Redakan Stres Hingga Hindari Demensia
Baca Juga: Jadi Perokok Pasif, Bisakah Tertular Covid-19? Ini Kata Ahli
Sejak Juli 1992, semua darah dan organ yang didonorkan di negara Amerika dilakukan pengujian adanya virus hepatitis C. Menurut CDC, sejak saat itu terjadi penurunan jumlah infeksi hepatitis C hingga 90%. (*)
Source | : | web md,Medical News Today,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar