7. Mengabaikan nilai persentase harian nutrisi yang penting
Ketika melihat nilai persentase harian untuk serat dan protein, mungkin kita bisa kesulitan menentukan produk mana yang benar-benar unggul.
Ikuti saja aturan praktisnya, 5 % atau kurang dianggap rendah dan 20 % atau lebih dianggap tinggi.
Jadi, jika pada label tertulis lima persen vitamin C, artinya produk itu rendah vitamin C.
8. Membeli roti yang mengatakan "terbuat dari biji-bijian"
Menurut FDA, saat ini tidak ada standar untuk mengidentifikasi isi biji-bijian dalam satu jenis makanan.
Baca Juga: Setidaknya 800 Orang Meninggal Dunia Akibat Termakan Teori Konspirasi
Roti dengan label "terbuat dari biji-bijian" bisa saja sebenarnya berisi tepung dengan sedikit biji-bijian.
Tapi produk yang berlabel "100 % gandum" atau "10 gram gandum" harus mematuhi pernyataannya tersebut demi hukum.
9. Mengagungkan produk berlabel 'natural'
Alami atau natural tidak identik dengan sehat.
Makanan yang alami mungkin tidak mengandung pewarna buatan atau zat aditif, tetapi bisa saja mereka sarat akan gula, sodium, atau lemak.
Baca keseluruhan label untuk mendapat gambaran keseluruhan nilai gizi dan kalori serta bahan-bahan yang mungkin merusak kesehatan, pada produk makanan yang dipilih.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,eatright.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar