GridHEALTH.id - Negeri Beruang Putih Rusia belakangan ini telah memproklamirkan diri sebagai satu-satunya negara yang telah memliki vaksin Covid-19 pertama di dunia.
Vaksin Covid-19 buatan Rusia ini bernama Sputnik V yang dinilai ampuh membunuh virus corona.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia, Sputnik-V Tawarkan Kekebalan Berkelanjutan
Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, menawarkan "kekebalan berkelanjutan".
Kendati iming-iming menjanjikan dari vaksin Covid-19 buatan Rusia tersebut, beberapa waktu terakhir santer beredar kabar bahwa putri Putin, Yekaterina Putina dikabarkan meninggal dunia.
Dalam berita yang beredar, putri kandung Vladimir Putin ini kabarnya meninggal dunia usai mendapat dua kali suntikan vaksin Covid-19, Sputnik V.
"Putri Vladimir Putin menderita efek samping yang tak terduga pada vaksin Covid eksperimental Rusia, dan meninggal di Moskow."
"Kremlin belum membuat pernyataan tentang kematiannya. Sebuah sumber dalam lingkaran dalam Rusia menyatakan bahwa putri Putin – Katerina Tikhonova – mengalami kenaikan suhu tubuh tak lama setelah suntikan kedua, dan kemudian mengalami kejang."
"Dokter tidak dapat membalikkan efek samping dari vaksin tersebut, dan dia dinyatakan meninggal kemarin malam," tulis dalam berita yang beredar.
Baca Juga: Ketimbang Obat Batuk Pabrikan, Madu Ternyata Lebih Ampuh Redakan Batuk
Wanita 33 tahun yang berprofesi sebagai penari akrobat Rusia tersebut diketahui mendadak mengalami demam tinggi sebagai efek dari vaksin Covid-19 tersebut.
Padahal sebelumnya, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa vaksin itu "terbukti sangat efektif dan aman", menyebutnya sebagai langkah besar menuju "kemenangan umat manusia" atas Covid-19.
Bahkan, Rusia berencana untuk memulai vaksinasi massal pada Oktober 2021.
Terlepas dari itu, dikutip dari Tass, sebuah agensi berita Rusia, menyebutkan salah satu putri Presiden Putin yang tidak disebutkan namanya telah diujicobakan vaksin Covid-19 pada dirinya dan keadaanya baik-baik saja.
“Saya tahu betul, karena salah satu putri saya divaksinasi, jadi dalam hal ini, dia ikut serta dalam tes,” kata Putin.
Ia menambahkan bahwa setelah suntikan vaksin pertama, putrinya mengalami demam 38 ° C, dan pada hari berikutnya, demamnya sedikit lebih tinggi dari 37 ° C.
“Dan kemudian, setelah suntikan kedua, dia sedikit demam lagi, dan kemudian semuanya baik-baik saja, dia merasa sehat dan memiliki jumlah (antibodi) yang tinggi,” ujarnya.
Artinya, kabar yang menyatakan bahwa anak Vladimir Putin, Yekaterina Putina meninggal akibat vaksin Covid-19 hanyalah berita bohong atau hoaks semata. (*)
#hadapicorona
Source | : | TASS |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar