GridHEALTH.id - Trikomoniasis ("trich") adalah penyakit infeksi menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi parasit protozoa yang disebut Trichomonas vaginalis.
Pria dan wanita bisa terkena penyakit ini. Tetapi risiko wanita terkena penyakit ini lebih besar. Jumlah kasus terbanyak terjadi pada wanita berusia antara 16 dan 35 tahun.
Vagina adalah tempat infeksi paling umum pada anak wanita dan wanita dewasa, dan uretra adalah tempat infeksi paling umum pada anak laki-laki dan pria dewasa.
Parasit ini ditularkan melalui hubungan seks (penis-ke-vagina atau kontak vulva-ke-vulva) dengan pasangan yang terinfeksi.
Wanita bisa mendapatkan penyakit dari pria atau wanita yang terinfeksi, tetapi pria biasanya tertular hanya dari wanita yang terinfeksi.
Trikomoniasis bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain dalam tiga cara yaitu hubungan seks tanpa kondom (oral, vagina, anal), menggunakan mainan seks yang tidak dicuci, dan dari ibu ke bayi selama persalinan.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial Dosen Cabul Doyan Swinger, Ini Bahayanya Buat Fisik dan Mental
Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Indonesia Sudah Tidak Terkendali, Jauh di Atas Angka WHO
Tetapi penyakit ini tidak dapat menular karena memeluk, ciuman, berenang, kursi toilet ataupun berbagi sendok, garpu, dan handuk.
Hingga setengah dari orang yang terinfeksi tidak akan memiliki tanda atau gejala sama sekali. Pria dengan trikomoniasis jarang memiliki gejala.
Jika kita mendapatkan tanda dan gejala, biasanya gejala tersebut muncul dalam waktu sebulan setelah bersentuhan dengan trichomonas. Namun ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan;
Gejala pada pria: iritasi sementara di dalam penis, rasa perih dan terbakar sedikit terbakar setelah kencing atau ejakulasi, dan peradangan pada kulup bila tidak sunat.
Gejala pada wanita: Nyeri, radang (kemerahan atau bengkak) atau gatal di dalam dan sekitar vagina, ketidaknyamanan saat berhubungan seks, keputihan ( mungkin dalam jumlah kecil atau banyak, dan mungkin tebal atau tipis), keluar cairan berbusa, kunin/hijaug dan bau yang kuat dari vagina, dan nyeri, atau sensasi terbakar, saat buang air kecil.
Trikomoniasis dapat meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual lainnya. Misalnya, trikomoniasis dapat menyebabkan peradangan genital yang membuatnya lebih mudah terinfeksi HIV, atau menularkan virus HIV ke pasangan seks.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Kanker Hilang dengan Bunga Kol, Ini Cara Mengolahnya
Baca Juga: Obat Alami Pereda Asam Urat Buatan Sendiri di Rumah, Mudah dan Murah
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik tetapi harus segera ditangani. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik yang disebut Metronidazole (Flagyl),dan selama periode pengobatan, pasien diminta jangan berhubungan seks sampai selesai minum obat dan pulih total.
Asal tahu saja, bila tidak segera diobati, penyakit inil dapat memengaruhi peluang kehamilan. Tidak cuma bagi wanita, tapi juga bagi pria.
Hal ini disebabkan karena selain mengganggu kesehatan organ reproduksi, beberapa jenis infeksi juga merusak kualitas sperma.
Termasuk juga pada trikomoniasis. Salah satu masalah yang bisa disebabkan oleh komplikasi penyakit ini adalah adanya sumbatan pada vagina, yang terjadi karena ada peradangan.
Peradangan ini bisa muncul karena adanya bakteri atau kuman yang membuat kadar keasaman pada vagina. Jika berlebihan, sperma bisa sulit untuk menembus vagina dan memasuki rahim.
Akibatnya, peluang hamil pun bisa menurun jika infeksi dan peradangan ini tidak segera diobati.
Selain menurunkan peluang hamil, trikomoniasis juga bisa menjadi masalah jika dialami oleh ibu hamil. Dilansir Healthline, ada peningkatan risiko kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Dalam kasus yang jarang, infeksi juga dapat ditularkan ke bayi selama proses persalinan. Untuk pengobatan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan.
Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas
Satu-satunya cara untuk menghindari PMS adalah dengan tidak melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Karena jika kita aktif secara seksual, dan sering gonta ganti pasangan, kemungkinan besar kita dapat terkena trikomoniasis atau penyakit menular seksual lainnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar