GridHEALTH.id – Apa yang pertama kali Anda perhatikan saat hendak membeli produk pangan dalam kemasan? Apakah merek dan harganya, atau diskon menarik yang ditawarkan?
Tak sedikit di antara kita yang hanya memperhatikan hal-hal tersebut saat membeli produk pangan dalam kemasan. Padahal ada hal lain yang lebih penting yaitu informasi nilai gizi yang tertera pada label kemasan produk pangan.
Informasi nilai gizi menunjukkan kandungan pada makanan yang dibeli. Melalui informasi tersebut konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anjuran kesehatan berdasarkan jumlah kandungan kalori, gula, lemak, dan garam, hingga komposisi bahan pembuatnya.
Oleh sebab itu, menerapkan kebiasaan untuk jeli membaca informasi nilai gizi pada label kemasan pangan yang dikonsumsi sehari-hari juga menentukan kesehatan. Konsumen akan terhindar dari risiko obesitas, atau penyakit degeneratif seperti diabetes dan sakit jantung.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Begini Cara Membaca Informasi Nilai Gizi pada Label Kemasan Makanan
Sayangnya, sebuah studi berjudul Nutritional Labelling: Awareness and Its Effects towards Consumer Behaviour in Purchasing Product yang dilakukan oleh Universiti Teknologi MARA, Malaysia pada 2015 menyebut bahwa kesadaran untuk membaca label informasi gizi pada kemasan makanan masih rendah di negara Asia Tenggara.
Penelitian tersebut menyebut tiga negara yang masih memiliki kesadaran rendah adalah Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia.
Meneliti label informasi gizi
Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dra. Sutanti Siti Namtini mengatakan bahwa konsumen harus mulai teliti membaca label pada produk pangan dalam kemasan.
Dalam webinar bertema “Menjadi Konsumen Pintar dengan Baca Label” tersebut diselenggarakan oleh Danone Indonesia, BPOM, dan GridHealth, Jumat (7/8/2020), Sutanti memaparkan informasi apa saja yang penting diperhatikan oleh konsumen sebelum memutuskan membeli sebuah produk pangan dalam kemasan. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Iklan Produk Pangan Olahan Tidak Sesuai dengan yang Tertera di Label, Itu Menyesatkan!
1. Takaran saji
Informasi ini menunjukkan jumlah porsi atau berat saji dalam satu kemasan. Sebagai informasi, misalnya pada label kemasan nilai gizi tertera 2 sajian per kemasan, artinya satu kemasan tersebut dapat dibagi menjadi 2 porsi, bukan untuk sekali makan.
Dengan membaca informasi ini konsumen akan terhindar dari konsumsi berlebih dan dapat mengatur jumlah kalori hariannya.
2. Energi total
Energi Total adalah jumlah energi per sajian dan biasanya ditulis dengan satuan kalori (Kkal). Energi total menunjukkan seberapa banyak energi yang didapat dari setiap sajian makanan dalam satu kemasan. Semakin banyak sajian yang dikonsumsi, semakin besar jumlah kalori yang diperoleh.
“Dengan kata lain, kalau energi totalnya 120 kkal per sajian dan dalam satu kemasan tertera untuk 2 porsi, maka konsumen yang mengonsumsi makanan dalam satu bungkus penuh sekaligus akan mendapatkan dua kali 120 kkal. Konsumsinya sudah memenuhi 240 kkal dari kebutuhan total kalori 2.150 kkal dalam sehari,” jelas Sutanti.
Baca Juga: 9 Kesalahan Dalam Membaca Label Nutrisi Makanan, Produk Bebas Gula Bisa Dianggap Baik, Padahal ....
3. Zat Gizi
Zat gizi atau nutrisi per sajian, menunjukan seberapa banyak zat gizi yang terkandung dalam satu sajian makanan.
Zat gizi yang wajib dicantumkan pada kemasan makanan, biasanya mencakup lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, dan garam yang disajikan. Biasanya kandungan zat gizi ditulis dalam satuan gram atau miligram. Namun, lemak kurang dari 1 gram per saji biasanya tidak dicantumkan.
Kandungan zat gizi, kata Sutanti, harus benar-benar diperhatikan karena mengonsumsi lemak, gula, dan garam secara berlebih akan berdampak negatif pada kesehatan di kemudian hari.
“Konsumsi berlebihan pada lemak total, lemak jenuh, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular,” kata Sutanti
4. Angka kecukupan gizi (AKG)
Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) memberikan informasi kebutuhan nutrisi apa saja yang dapat terpenuhi dalam makanan, dibandingkan dengan kebutuhan tubuh dalam satu hari.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Begini Cara Membaca Informasi Nilai Gizi pada Label Kemasan Makanan
Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2.150 kkal, kebutuhan energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. Jumlah tersebut dapat berubah sesuai kondisi fisiologis seperti pada bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui atau penyakit tertentu,” ucap Sutanti.
Tidak hanya empat informasi di atas, Sutanti juga mengimbau konsumen Indonesia agar juga memperhatikan komposisi, berat bersih, nomor izin edar, kode produksi, keterangan kadaluarsa, logo halal, hingga nama dan alamat produsen pada label kemasan.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kesehatan dan nutrisi kunjungi akun sosial media Nutrisi Bangsa Instagram @nutrisibangsa, Twitter @nutrisi_bangsa dan Facebook Nutrisi Untuk Bangsa
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar