“Yang jadi pertanyaan saya, apakah vaksin yang dimaksud oleh Pak Erick Thohir dan Bapak Menristek ini sama atau berbeda? Mengapa ada perbedaan harga? Terus kenapa ada pemberitahuan bahwa masyarakat juga harus membayar secara mandiri satu kali suntik vaksin. Ini menurut saya cukup meresahkan masyarakat, dan saya berharap apa yang disampaikan oleh Pak Erick itu tidak benar-benar terjadi," ujar Mulan.
"Kasihan rakyat Pak, jika harus kembali dibebani dengan membayar satu kali vaksin,” tandasnya.
Untuk diketahui, beberapa negara, meski belum ada satupun vaksin Covid-19 yang telah lolos uji klinis, diproduksi, dan mendapat pengesahan dari WHO, namun para pemimpin negaranya sudah bertekad menggratiskan vaksin bagi warganya. Contohnya Malaysia.
Baca Juga: Kota Semarang Jadi Wilayah Tertinggi Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Ada juga yang bertekad menjual dengan harga murah seperti yang dilakukan Pemerintah Prancis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,detik.com,BaBe |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar