GridHEALTH.id - Politisi fraksi Gerindra di DPR yang menjadi anggota komisi VII di DPR, Mulan Jameela, mempertanyakan pernyataan Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri BUMN, Erick Tohir yang mengatakan harga vaksin Covid-19 bisa mencapai 30 dolar AS atau setara 445 ribu Rupiah dengan kurs dollar 1= Rp14830.
Setiap orangnya diperlukan dua hingga tiga kali suntik untuk hasil yang maksimal, dimana satu kali vaksin dibiayai oleh Negara dan satu kali nya dibayar secara mandiri oleh masyarakat.
Mulan menyambut baik upaya pemerintah RI untuk mempercepat produksi vaksin Covid-19, baik Sinovac (kerjasama dengan China), maupun vaksin Merah Putih produksi anak bangsa, sebagai bagian pencegahan pandemi virus corona yang belum juga selesai di Indonesia.
“Sayangnya, beberapa waktu lalu disampaikan tentang harga vaksin yang bervariasi mulai dari 5 sampai 30 dolar AS dengan rencana pemberian vaksin, dua kali suntik untuk setiap orangnya. Dimana satu kali suntik dibiayai oleh pemerintah dan satu lagi dibiayai secara mandiri oleh masyarakat,” kata Mulan mempertanyakan, seperti dikutip dari industry.co.id (09/09/2020).
Menurut Mulan, harga dan pembiayaan vaksin yang disampaikan Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 Erick Thohir bertolak belakang dengan apa yang dipaparkan oleh Menristek pada rapat kerja di Komisi VII.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin covid-19 Asal Inggris Ditunda Setelah Seorang Rewalan Sakit Setelah Disuntik
Saat itu Menristek memaparkan harga vaksin 5 dolar AS per satu kali suntik, masing-masing direncanakan akan disuntik sebanyak dua kali dan semuanya biayanya ditanggung oleh pemerintah.
“Yang jadi pertanyaan saya, apakah vaksin yang dimaksud oleh Pak Erick Thohir dan Bapak Menristek ini sama atau berbeda? Mengapa ada perbedaan harga? Terus kenapa ada pemberitahuan bahwa masyarakat juga harus membayar secara mandiri satu kali suntik vaksin. Ini menurut saya cukup meresahkan masyarakat, dan saya berharap apa yang disampaikan oleh Pak Erick itu tidak benar-benar terjadi," ujar Mulan.
"Kasihan rakyat Pak, jika harus kembali dibebani dengan membayar satu kali vaksin,” tandasnya.
Untuk diketahui, beberapa negara, meski belum ada satupun vaksin Covid-19 yang telah lolos uji klinis, diproduksi, dan mendapat pengesahan dari WHO, namun para pemimpin negaranya sudah bertekad menggratiskan vaksin bagi warganya. Contohnya Malaysia.
Baca Juga: Kota Semarang Jadi Wilayah Tertinggi Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Ada juga yang bertekad menjual dengan harga murah seperti yang dilakukan Pemerintah Prancis. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,detik.com,BaBe |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar