Sel T adalah sejenis sel kekebalan, yang manfaat utamanya adalah mengidentifikasi dan membunuh patogen yang menyerang atau membunuh sel yang terinfeksi.
Hal itu dilakukan dengan menggunakan protein pada permukaannya, yang dapat mengikat protein di permukaan virus itu.
Setiap sel T sangat spesifik - ada triliunan versi dari protein permukaan ini - yang masing-masing dapat mengenali target yang berbeda.
Karena sel T dapat bertahan di dalam darah selama bertahun-tahun setelah infeksi, mereka juga berkontribusi pada "memori jangka panjang" sistem kekebalan dan memungkinkannya meningkatkan respons yang lebih cepat dan efektif saat terkena virus yang pernah menyerang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 cenderung memiliki sel T yang dapat menargetkan virus, terlepas dari apakah mereka mengalami gejala atau tidak.
Ada bukti yang berkembang bahwa beberapa orang mungkin memiliki reservoir perlindungan tersembunyi dari Covid-19.
Baca Juga: Pelatihan Berbasis Kewirausahaan Untuk Anak Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Baca Juga: 5 Manfaat Berenang Untuk Pasien Diabetes, Turunkan Gula Darah Hingga Bikin Langsing
Tetapi para ilmuwan juga baru-baru ini menemukan bahwa beberapa orang menerima hasil tes negatif untuk antibodi Covid-19, tapi positif untuk sel T yang dapat mengidentifikasi virus.
Source | : | Science Daily,BBC News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar