Ada 67 rs rujukan di Jakarta dan beberapa sudah melaporkan 100% ICU-nya penuh per 14 September 2020," beber ahli paru ini.
Dokter Fariz melanjutkan, kondisi di DKI Jakarta saat ini, antara jumah pasien dengan ketersediaan infrastruktur untuk penanganan covid-19 saling berkejaran.
Jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama dengan eksperimen seperti PSBB ketat atau transisi, pihaknya khawatir kondisi Covid-19 akan semakin berat ditangani.
"Soal penyelamatan nyawa bukan soal bed ICU tapi juga infrastrukturnya, tetapi menyangku keahlian, kompetensinya, serta perawat dan dokter terlatih.
Maka kita berkejaran dengan waktu dan tidak boleh dibiarkan. Jika skema ini gagal (PSBB ketat,-Red), kami memprediksi berat untuk bereksperimen berlama -lama," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan salah satu penyebab diberlakukannya PSBB ketat mulai Senin (14/09/2020) kemarin adalah peningkatan penyebaran kasus virus corona secara signifikan.
Baca Juga: Jangan Takut Penyakit Kanker, Ini 4 Fakta Kanker yang Wajib Diketahui
Baca Juga: Siapa Sangka, Empat Jenis Racun Bisa Jadi Obat Jantung dan Kanker
Yang kemudian berdampak pada fasilitas kesehatan yang penuh hingga lahan pemakaman yang berkurang.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar