Namun tanpa pikir panjang, sang wanita tersebut malah mengiyakan hasutan dokter tersebut.
Tak hanya di situ, dokter rapid test ini kembali melakukan pemerasan dan meminta biaya tambahan lantaran sudah membuatkan surat rapid test palsu.
"Di situ dokternya bilang "mba, saya kan sudah bantu mba nih, bisa lah mba kasih berapa, saya juga sudah telpon atas sana sini, bisa lah mba kasih". Di situ aku kaget dong, ya sudahlah karena enggak mau ribet juga aku tanyain lah langsung "berapa?"," jelasnya.
Dokter tersebut langsung mematok tarif tambahan sekitar Rp 1,4 juta.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Jawa Tengah Temukan 15 Ribu Anak Terjangkit Virus Corona, 165 Meninggal
Akan tetapi, lagi-lagi Lisany kembali mendapat perlakukan tak senonoh dari dokter rapid test tersebut.
Sang dokter dengan penuh nafsu membuka masker wanita tersebut.
Dokter yang diduga bernama Eko Firstson Yuswardinata S tersebut langsung mencium dan meremas bagian dada sang wanita.
Sontak, Lisany yang menjadi korban pelecehan seksual tersebut hanya bisa terdiam lantaran ada 2 orang laboratorium lain yang terlihat mengancam jika dia berteriak.
Source | : | |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar