GridHEALTH.id –Jangan main-main dengan nyeri dada.
Sebab nyeri dada bisa sebuah gejala penyakit berat. Khususnya masalah jantung.
Apalagi jika nyeri dada yang dirasakan menjelar ke bagian tubuh tertentu ini.
Baca Juga: 4 Cara Mudah dan Efektif Mengatasi Biduran Tanpa Obat Antihistamin
Jangan tunggu nanti, saat nyeri dada terasa langsung ke dokter terdekat, atau rumah sakit terdekat untuk minta pertolongan.
Karena hal itu gejala serangan jantung.
Seperti apa nyeri dadanya?
* Dada terasa seperti tertusuk.
* Dada perih, atau tertekan yang bisa terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah.
Apalagi jika nyeri dada tersebut menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi sesak napas dan keringat dingin.
Hal tersebut dipaparkan dalam Webinar Kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan, Sabtu (19/09/2020).
Dokter spesialis, dr. Tri Adi Mylano, Sp.JP (K), FIHA., dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan mengatakan, penyebab nyeri dada sangat bervariasi.
Baca Juga: Obati Biduran dengan 10 Pilihan Antihistamin Alami, Ada yang Dimakan dan Untuk Mandi
Namun, kondisi tersebut dinilai berbahaya bila disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Rasa nyeri pada wilayah organ dada manusia merupakan tanda akan timbulnya serangan jantung akibat berbagai faktor internal pada jantung, misalnya adanya sumbatan pada aliran darah dan pembuluh darah hingga melemahnya kerja jantung dan peradangan," tutur dr. Adi .
Penting juga diketahui, selain penyakit jantung, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kondisi lain.
Di antaranya penyakit paru-paru, seperti penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru), radang pada selaput yang membungkus paru-paru (pleuritis), tekanan yang tinggi pada pembuluh darah di paru-paru (hipertensi pulmonal), abses paru, dan atelektasis atau paru-paru yang kempis (kolaps).
Dr. Adi mengingatkan para peserta, jika penderita jantung dengan gejala awal nyeri dada, semakin meningkat.
Bahkan menurutnya dalam kurun beberapa tahun terakhir, penderitanya diketahui dari pasien yang berusia muda.
"Paling umum diketahui, nyeri dada disebabkan karena adanya gejala penyakit jantung. Biasanya nyeri akan menjalar ke leher, bahu hingga ke rahang", tutur dr. Adi.
Dalam sesi presentasinya, dr Adi pun mengatakan, saat pasien mengalami nyeri dada, dirinya pun dapat mengalami keluhan lain sesuai penyakit yang dialaminya.
Seperti, mulut terasa pahit, sulit menelan, batuk, atau timbul ruam pada kulit.
Karenanya, dr. Adi menyarankan agar masyarakat yang merasakan gejala nyeri pada dada segera cek keluhannya itu ke dokter.
"Segera ke IGD rumah sakit terdekat bila merasakan nyeri dada seperti ditekan, menjalar ke rahang, lengan, leher, atau tembus ke belakang dengan disertai keringat dingin, pusing juga muntah dan jantung berdebar", imbuhnya mengingatkan.
Faktor Risiko dan Pengobatan
Dr Adi menjelaskan, ada fakta risiko yang menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung.
Pertama, usia, semakin seseorang bertambah tua, risiko terkena serangan jantung dan jantung koroner meningkat.
Kedua, jenis kelamin. Sebuah temuan terbaru menyebutkan wanita memiliki faktor risiko yang eksklusif.
Ketiga, merokok, kebiasaan ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko seseorang terserang penyakit jantung.
Keempat, kurang aktivitas, kemudian alkohol, diet tidak sehat, obesitas keturunan atau riwayat keluarga hipertensi, diabetes, kolesterol jahat yang tinggi, dan terakhir stress.(*)
Baca Juga: Studi: Penderita Demam Berdarah Lebih Sulit Terpapar Infeksi Virus Corona
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Jangan Anggap Sepele Nyeri Dada”
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar