Sementara itu, Anna Durbin, peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins mengkhawatirkan penggunaan Ad5 dalam vaksin Covid-19 buatan Rusia.
"Saya tidak yakin apa strategi mereka ... mungkin tidak akan memiliki kemanjuran 70%. Mungkin memiliki kemanjuran 40%, dan itu lebih baik daripada tidak sama sekali, sampai sesuatu yang lain muncul," ujarnya.
Vaksin berbasis Ad5 ini dapat meningkatkan kemungkinan tertular HIV.
Dalam uji coba vaksin HIV tahun 2004, orang dengan kekebalan yang sudah ada sebelumnya menjadi semakin rentan terhadap virus penyebab AIDS.
Para peneliti, termasuk ahli penyakit menular terkemuka di AS, Dr. Anthony Fauci, dalam sebuah makalah tahun 2015, mengatakan bahwa efek samping tersebut mungkin unik pada vaksin HIV.
Tetapi mereka memperingatkan bahwa kejadian HIV harus dipantau selama dan setelah uji coba semua vaksin berbasis Ad5 pada populasi berisiko.
Source | : | Sputnik News |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar