GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menangani Covid-19 di sembilan provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.
Luhut sendiri yang mengumumkan perintah ini pada Senin 14 September lalu. Ada tiga tugas utama yang diberikan kepadanya, yaitu penurunan penambahan kasus harian, peningkatan recovery rate, dan penurunan mortality rate.
Presiden memberi tenggat dua pekan untuk Luhut, namun, sudah lebih dari satu minggu, dinilai epidemiolog tak ada perubahan berarti.
Dikutip dari Kompas.com (24/09/2020), dalam skala nasional, kasus Covid-19 berpusat di sembilan provinsi yang disebut di atas. Kontribusinya mencapai 46% dari total kasus nasional. Selain itu, 60% kematian akibat Covid-19 disumbangkan oleh DKI, Jatim, dan Jateng. Case fatality rate (CFR)/tingkat fatalitas kasus tertinggi di Indonesia pun berada di Jatim dan Jateng
Kecenderungan penambahan kasus nasional pun meningkat. Pada 14 September, ketika Luhut mengumumkan ia diperintahkan khusus Jokowi menangani virus corona di sembilan provinsi, penambahan kasus mencapai 3.141.
Penambahan kasus harian semakin sering berada di angka lebih dari 4.000 (19 September, 21 September, 22 September, dan 23 September). Bahkan pada 23 September, penambahan kasus harian mencatatkan rekor baru: 4.465.
Mouhamad Bigwanto SKM, MPHM, epidemiolog dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, mengatakan memang tidak ada perubahan berarti setelah Luhut ditunjuk Presiden. Namun menurutnya itu wajar belaka sebab tenggat tak masuk akal.
Source | : | Kompas.com,Tirto Id,kumparan.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar