GridHEALTH.id - Sejak dulu rutin makan ikan dipercaya dapat membuat seseorang menjadi pintar.
Sehingga tak heran banyak orangtua yang memberikan anaknya ikan sebagai lauk utama pemenuhan gizi si Kecil.
Lantas jika ditilik dari sisi medis, kenapa makan ikan dapat membuat seseorang menjadi pintar?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahli gizi DR dr Tan Shot Yen mengatakan benar makan ikan bisa bikin pintar. Tetapi dokter Tan menyarankan sebaiknya cari ikan laut, lebih spesifik lagi ikan laut dalam.
"Itu ikan laut. Ikan laut dalam. Karena bukan hanya protein, tapi juga asam lemak esensial tak jenuh omega-3 nya tinggi," kata dr Tan saat dilansir dari Kompas.com, Sabtu (26/09/2020).
Menurutnya, omega-3 merupakan nutrisi penting yang memiliki beberapa manfaat positif bagi tumbuh kembang janin, terutama bagi pertumbuhan otak dan mata, serta berkontribusi untuk tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Baca Juga: Klaim Bahwa Perokok Kecil Risikonya Terinfeksi Virus Corona Masih Teka-teki, Apa Kata Ilmuwan?
Baca Juga: WHO Beri Peringatan Keras 10 Negara Penyumbang Kematian Covid-19 Terbanyak, Indonesia?
Secara spesifik Tan juga menyebut, ada beberapa jenis ikan laut yang memiliki kandungan omega-3 tinggi diantaranya ada ikan embung, ikan Tuna, ikan Salmon, ikan Tongkol, dan ikan Teri.
"Dengan catatan pula, mengolahnya benar," imbuh dia.
Tan menyarankan untuk menghindari memasak ikan dengan cara digoreng, atau dibakar di atas arang secara langsung.
"Sekarang kita tidak lagi cuma kenal Advaced Glycation End products (AGEs) seperti makanan berkarbo yang digoreng dan kena suhu tinggi, tapi juga kita kenal Advanced Lipid oxidation End products (ALEs) yang terjadi pada makanan-makanan yang secara alamiah sebetulnya sehat karena kandungan asam lemaknya seperti Omega-3,6,9.
Baca Juga: WHO: Jumlah Kematian Dipastikan Bisa Mencapai 2 Juta Jiwa Jika Vaksin Covid-19 Tidak Segera Siap
Tapi karena dimasak dengan suhu tinggi (bakar, atau goreng), maka terjadi oksidasi yang justru menyebabkan kanker," kata Tan.
Namun, dia menambahkan bahwa ikan masih aman dibakar di atas arang, asal dibungkus dengan daun.
"Jadi menghindari terbentuknya polisiklik aromatik hidrokarbon, akibat pembakaran di atas arang secara langsung," katanya lagi.
Jika ditilik dari sisi medis ikan adalah salah satu jenis makanan yang paling sehat.
Baca Juga: Sungguh Terlalu, Suami Tega Mengaku Positif Covid-19 Demi Tinggal Bersama Wanita Idaman Lain
Melansir Healthline, ikan penuh dengan nutrisi penting seperti protein dan vitamin D.
Karena ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang berperan sangat penting untuk tubuh dan otak, maka wanita hamil dan menyusui disarankan untuk mendapatkan cukup omega-3, namun harus menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
Kemudian, ibu hamil dan menyusui juga harus menghindari ikan mentah dan setengah matang, karena berpotensi mengandung mikroorganisme yang bisa membahayakan janin.
Baca Juga: Jarang Dibicarakan, Uji Coba Tahap Awal Vaksin Virus Corona Ini Hasilkan Kekebalan Tubuh yang Baik
Asupan ikan yang cukup, juga dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kemampuan mental pada orang lanjut usia.
Orang yang makan ikan secara teratur juga memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat otak, yang berfungsi mengontrol memori dan emosi.
Sementara itu, Dikutip dari studi Universitas Harvard berjudul Makanan Laut dan Perkembangan Otak yang dipublikasikan pada Januari 2008, selama perkembangan janin, otak adalah organ yang tumbuh dengan cepat.
Baca Juga: Aturan Khusus Penggunaan Masker Non Medis di Masyarakat, Catat!
Pada puncak perkembangan janin, seperempat juta sel otak baru terbentuk setiap menit.
Namun, banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk memastikan perkembangan otak dan sistem saraf.
Salah satunya adalah asam folat, yang mendorong pertumbuhan sel-sel baru.
Baca Juga: Tidak Habis Pikir, 70 Persen Total Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Ternyata dari Negara Ini
Kekurangan nutrisi ini meningkatkan risiko cacat pada sistem neurologis.
Nutrisi penting lainnya adalah asam lemak omega-3 (DHA) yang baik untuk membentuk sel-sel otak baru maupun untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara efisien.
Selama perkembangan janin dan dua tahun pertama masa bayi, DHA terkonsentrasi di mata dan materi abu-abu otak, dan penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini dapat meningkatkan penglihatan dan perkembangan kognitif anak.(*)
Baca Juga: Hamil Muda Usia 2 Bulan Minum Air Putih Harus 2 Liter Lebih, Supaya Kandungannya Bulat
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar