GridHEALTH.id - Segala sesuatu yang kita kerjakan harus tahu ilmunya terlebih dahulu.
Apalagi yang menyangkut makanan.
Baca Juga: Bus Bisa Jadi Klaster Baru, Ini Bukti Penyebaran Covid-19 Terjadi di Dalam Bus Ber-AC
Sebab makanan erat kaitannya dengan kesehatan dan nikmatnya menyantap makanan.
Salah dalam memperlakukan bahan makanan, kita justru bisa sakit, dan merusak citra rasa masakan dari bahan masakan enak.
Nah, karena itulah penting untuk kita mengetahui empat bahan makanan yang tidak boleh dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak.
Sebab risikonya bisa terkontaminasi bakteri jahat yang merugikan kesehatan, juga bisa membuat rasa masakan yang dibuat menjadi tidak sedap.
Berikut ini bahan makanan yang tidak boleh dicuci sebelum dimasak!
Baca Juga: Penyebab Testing Covid-19 di Indonesia Dibawah Standar WHO, Wiku; Stigma Negatif
1. Jamur
Jika jamur dicuci, melansir Sajiansedap.com (30 September 2020), kelembaban malah menyebabkan jamur lebih cepat busuk.
Selain itu, jamur sangat menyerap air.
Baca Juga: 7 Panduan Aman Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19 di FasKes
Ibaratnya seperti spons yang digunakan untuk mencuci perkakas di dapur.
Sehingga jika dicuci, tekstur jamur yang membuatnya enak disantap, malah hilang.
Jika harus dibersihkan, lebih baik menggunakan tisu.
2. Daging segar dan ikan
Baca Juga: 11 Pasangan Dipilih Asmirandah dan Jonas Rivanno Untuk Program Bayi Tabung Gratis
Seperti halnya ayam, daging segar seperti daging sapi dianjurkan untuk tidak dicuci sebelum dimasak.
Air yang digunakan untuk mencuci malah menyebabkan bakteri menyebar.
Selain itu, bakteri yang ada pada daging dicuci berkali-kalipun tidak akan hilang.
Jadi untuk daging merah yang terbaik adalah memasaknya dengan suhu tinggi.
Daging ikan juga sama.
Ikan tidak perlu dicuci sebelum dimasak.
Jika dicuci, air yang digunakan membantu penyebaran bakteri.
Baca Juga: Awalnya Nyeri Dada Hingga Suhu Tinggi, Hafiz Internasional Ini Positif Corona
Baik lewat tangan, maupun lewat cipratan air.
Untuk diketahui, melansir repository.unmul.ac.id, dalam artikel berjudul 'Bakteri Patogen pada Ikan Air Tawar : Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas fluorescens,' Aeromoniasis dan Pesudomoniasis merupakan salah satu penyakit bakteri pada budidaya ikan air tawar yang sering menyebabkan kematian masal.
Kematian yang ditimbulkan akibat kedua penyakit ini dapat mencapai 90% sampai dengan 100%.
Oleh karena itu, aeromoniasis dan pseudomoniasis merupakan penyakit utama pada ikan air tawar setelah virus.
Salah satu genus Aeromonas yang sering menyebabkan penyakit pada ikan air tawar adalah Aeromonas hydrophila.
Baca Juga: 6 Metode Operasi Plastik Terlaris di Korea, Semuanya di Wajah
Sedangkan dari genus Pseudomonas terdapat beberapa spesies patogenik antara lain P. Anguilliseptica, P. fluorescens, P. chlororaphis, P. plecoglossicida, P. pseudoalcaligenes, dan P. putida.
Melansir e-journal.unair.ac.id, pada ikan laut pun ditemukan bakteri. Ada 2 bakteri yang ditemukan pada 43 ikan yang diteliti.
Bakteru tersebut adalah Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio vulnificus.
Nah, satu-satunya cara untuk mematikan bakteri adalah dengan menggunakan suhu tinggi saat memasak.
Jadi ingat, makan ikan air tawar harus benar-benar matang.
Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kanker Pada Anak, Peluang Kesembuhannya Semakin Besar
3. Daging ayam
Daging ayam tidak perlu dicuci.
Malah jika dicuci, air menyebabkan bakteri yang terdapat pada ayam lebih mudah menyebar, ke tangan Anda, juga ke tempat mencuci.
Bakteri paling berbahaya pada daging ayam mentah adalah salmonela.
Dari tangan atau tempat mencuci, salmonela bisa menyebar ke handuk untuk mengeringkan tangan, atau ke makanan lain.
Penting diketahui, melansir unair.ac.id, dala artikel 'Bahaya Bakteri Salmonella sp. pada Kesehatan', menurut laporan kasus dari Indonesian One Health University Network (INDOHUN) bahwa Salmonella adalah bakteri yang menempati nomor tiga tertinggi penyebab penyakit yang menular dari makanan.
Salmonellosis ini merupakan penyakit yang menjadi permasalahan di seluruh dunia karena masalah kesehatan dan dampak dari kerugian ekonomi.
Bakteri Salmonella ini merupakan penyebab diare akut dan kronis bahkan hingga kematian yang signifikan pada hewan maupun manusia.
Mengingat bakteri hanya benar-benar mati jika ditempatkan dalam suhu tinggi, sebenarnya disarankan agar daging ayam dididihkan dua kali.
Setelah mendidih untuk pertama kali, air dibuang.
Kemudian diganti air yang baru dan kemudian dididihkan lagi.
Baca Juga: Berhenti Mengonsumsi Gula, Dan Lihat Apa yang Terjadi Pada Tubuh
4. Pasta
Jika pasta dicuci, pati yang menyelubunginya malah hilang, sehingga pasta kurang efektif dalam menyerap bumbu dan saus.
Setelah dimasak, pasta baik disiram air dingin agar tidak saling menempel.
Tetapi dalam hal ini pun, ada yang setuju dan ada yang menentang.
Sebagian pencinta pasta menentang sepenuhnya jika pasta disiram air dingin setelah dimasak.
Mereka berpendapat itu mengurangi rasa dan kelezatannya.(*)
Baca Juga: 3 Bumbu Dapur yang Mudah Didapat Untuk Mengatasi Bau Darah Haid
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | sajiansedap.com,e-journal.unair.ac.id,repository.unmul.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar