"Wapres menjelaskan, vaksin itu kalau halal, ya bagus tidak ada problem. Tetapi kalau tidak halal juga tidak masalah. Karena itu dalam kondisi darurat. Jadi tidak masalah dipakai juga," ujar Masduki dikutip dari siaran pers, Senin (5/10/2020), dikutip dari Kompas.com.
Namun, pihaknya akan meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui tim fatwa dan tim LPPOM untuk ikut kunjungan ke Beijing, China bersama Menko Marives dan Menkes pada November mendatang untuk mengecek perkembangan vaksin yang akan segera dikirim ke Indonesia.
Tim MUI tersebut akan melaksanakan verifikasi sejak awal untuk melihat kehalalan vaksin Covid-19 tersebut.
"Karena kalau halal alhamdulillah, prosesnya begitu saja. Tapi kalau tidak halal pun tidak masalah karena darurat sehingga diperbolehkan. Jadi ini tak akan menghambat apapun. Itulah yang dijelaskan oleh Wapres," kata Jubir Wapres tersebut.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Orang yang Sembuh dari Covid-19 Masih Bisa Menularkan Virus Corona
Padahal sebelumnya Ma'ruf Amin selalu menitikberatkan kehalalan vaksin Covid-19 Sinovac China.
"Covid-19 ini adalah persoalan kehidupan bangsa kita, baik soal kesehatan, soal sosial, bahkan juga soal ekonomi. Kuncinya vaksin. Dan vaksin itu harus di-back up oleh sertifikat halal," ujar Ma'ruf Amin. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar