Dilansir dari TribunJakarta, Dokter Spesialis Luka Adisaputra Ramadhinara menjelaskan bahwa penutup luka, pada dasarnya memiliki dua fungsi utama.
Yakni untuk mencegah bakteri dari luar masuk ke permukaan luka, hingga memastikan bahwa luka tetap dalam keadaan lembab, artinya tidak terlalu kering, juga tidak terlalu basah.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Pemerintah, Vaksinasi Covid-19 Siap Dilakukan Awal November 2020!
"Jika luka dijaga agar tetap lembab, maka proses penyembuhan dan pertumbuhan jaringan barunya akan lebih cepat dibandingkan dibiarkan terbuka dan kering," kata dia dalam acara First Aid Day Live Talk bersama Hansaplast, Jumat (11/9/2020).
Luka pada umumnya terjadi karena rusaknya jaringan kulit akibat goresan, sayatan, atau bahkan terkena benda panas.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Pemerintah, Vaksinasi Covid-19 Siap Dilakukan Awal November 2020!
Namun biasanya luka ada yang dangkal dan dalam. Menurut dr Adisaputra, luka sebaiknya dibiarkan tetap lembab sehingga proses penyembuhan jaringan kulit menjadi lebih cepat.
"Sayangnya kasa bukan material yang pas," ungkapnya.
Ia menyarankan, sebaiknya luka dibalut dengan menggunakan plester ketimbang dengan kain kasa.
Sebab, kain kasa merupakan material yang memiliki pori-pori cukup lebar sehingga bisa menyebabkan luka menjadi cepat kering.
Baca Juga: Bill Gates Keluarkan Lagi Ramalan Berakhirnya Pandemi Covid-19
Source | : | TribunJakarta.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar