GridHEALTH.id - Belum lama ini, pemerintah telah mengumumkan bahwa obat corona yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diprediksi akan segera dipasarkan dalam waktu dekat.
Kabarnya, mulai pekan ini, beberapa obat corona hasil persetujuan BPOM akan digunakan pada pasien rawat inap Covid-19, dengan kondisi sedang-berat.
Obat corona ini dibanderol mulai dari harga Rp 1,3 juta per dosis, yaitu Remdesivir dari Indofarma, dan Favipiravir dari Kimia Farma.
Meski telah megantongi persetujuan BPOM, ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai bahwa obat generik murah justru bisa menurunkan potensi kematian pasien Covid-19.
"Berdasarkan penelitian hingga saat ini, untuk pasien Covid-19 yang sangat kritis, Remdesivir tidak mungkin mengubah kelangsungan hidup (mencegah kematian) atau kebutuhan ventilasi mekanis," katanya, Sabtu (10/10/2020).
Dicky menyebut, obat generik murah seperti dexamethasone dapat menurunkan angka kematian.
"Satu-satunya obat hingga saat ini yang terbukti menurunkan mortalitas (kematian) tetaplah dexamethasone, obat generik dan murah," kata Dicky.
Melansir dari The Jakarta Post, dexamethasone adalah steroid yang murah dan banyak digunakan, telah menjadi obat pertama yang terbukti dapat menyelamatkan hidup di antara pasien infeksi virus corona.
Baca Juga: Plester Vs Kain Kasa, Mana yang Lebih Efektif Cegah Infeksi Bakteri?
Hasil uji coba yang diumumkan pada hari Selasa (16/6) menunjukkan, dexamethasone yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada penyakit lain, mengurangi tingkat kematian sekitar 1/3 di antara pasien Covid-19 yang sakit parah yang dirawat di rumah sakit.
Bahkan menurut sang peneliti, seorang pasien Covid-19 bisa sembuh hanya dengan menggelontorkan uang sekitar Rp 100 ribu.
Martin Landray, seorang profesor di Universitas Oxford menyampaikan jika obat tersebut tergolong cukup murah.
"Akan sangat sulit bagi obat apa pun untuk benar-benar mengganti ini, mengingat bahwa kurang dari 50 pound (Rp 888 ribu), Anda dapat mengobati 8 pasien dan menyelamatkan hidup," katanya, dikutip GridHEALTH.id.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Pemerintah, Vaksinasi Covid-19 Siap Dilakukan Awal November 2020!
Hasil penelitian menunjukkan obat tersebut harus segera menjadi perawatan standar pada pasien dengan kasus penyakit parah, kata para peneliti yang memimpin uji coba.
"Ini adalah hasil yang menunjukkan bahwa jika pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator atau oksigen diberikan dexamethasone, itu akan menyelamatkan nyawa, dan itu akan dilakukan dengan biaya yang sangat rendah," katanya.
Bahkan, Ketua Tim Ilmuwan di WHO, Soumya Swaminathan, mengatakan dexamethasone jangan digunakan di kasus Covid-19 yang tidak parah. (*)
#hadapicorona
Source | : | The Jakarta Post,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar