2. Proses penuaan
Ketika seorang pria bertambah tua, semakin banyak plak yang terkumpul pada arteri di penis sehingga aliran darah jadi terhambat.
Selain itu, kolagen protein atau jaringan parut juga dapat terkumpul pada bagian penis yang terlibat dalam ereksi. Munculnya hambatan ini dapat berujung pada ereksi yang lebih pendek dan terlihat penis menyusut.
3. Penyakit Peyronie
Penyakit peyronie merupakan masalah yang terjadi ketika jaringan parut terbentuk di dalam penis sehingga ukuran menyusut atau panjangnya berkurang. Hal ini terjadi karena cedera penis berulang terutama karena aktivitas fisik atau seks.
Baca Juga: Waspadai Nyeri Kronik, Terlihat ‘Sepele’ Tapi Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa
Baca Juga: Mengunyah Labu Siam Rebus Setiap Hari, Menjaga Tiroid Tetap Sehat
4. Merokok
Saat merokok, terdapat sejumlah zat kimia berbahaya yang dapat menyakiti saluran darah di dalam penis yang menyebabkan darah tak dapat mengalir ke dalamnya.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa perokok memiliki panjang penis ereksi lebih pendek dibanding mereka yang tidak merokok.
Penis menyusut bisa menjadi mimpir buruk bagi pria. Oleh sebab itu menjaga kesehatan, termasuk menerapkan gaya hidup sehat bisa mencegah hal ini terjadi.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | merdeka.com,Gridhealth.id,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar