* Pasien dengan kerusakan organ yang bertahan lama; dan
* Pasien dengan gejala berfluktuasi yang bergerak ke seluruh tubuh.
"Kami percaya bahwa istilah Long Covid digunakan sebagai penampung semua untuk lebih dari satu sindrom, mungkin hingga empat," kata Dr Elaine Maxwell, penulis utama laporan NIHR.
Baca Juga: Kampanye CTPS Kemenkes, Cara Efektif dan Murah Cegah Penularan Covid-19
Namun, Prof Danny Altmann, ahli imunologi di Imperial College London, memperingatkan bahwa mempersempit Long Covid menjadi hanya empat sindrom mungkin terlalu sederhana.
Banyak penderita Long Covid yang dilaporkan mengalami kelelahan, nyeri otot, dan kesulitan berkonsentrasi.
CFS (chronic fatigue syndrome) atau sindrom kelelahan kronis sebelumnya telah dikaitkan dengan infeksi virus Epstein-Barr dan demam Q.
Studi terhadap orang yang terinfeksi Sars tahun 2003 lalu juga menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari mereka mengalami penurunan toleransi terhadap olahraga selama berbulan-bulan, meskipun paru-paru mereka tampak sehat.
Diperkirakan ada sekitar 10% pasien Covid-19 mengalami gejala yang berlangsung lebih dari tiga minggu, serta sekitar satu dari 50 pasien masih sakit dalam tiga bulan.
Laporan NIHR mengatakan gejala yang bertahan lama telah diamati pada semua kelompok usia, termasuk anak-anak.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar