GridHEALTH.id - Telat haid adalah kondisi yang kerap dialami wanita di mana penyebabnya sangat beragam. Seringkali kondisi ini dikaitkan pada kehamilan.
Padahal sebetulnya masih ada beberapa kemungkinan penyebab telat haid lainnya. Selain penyebab, beberapa wanita mungkin selama ini bertanya-tanya mengenai berapa lama telat haid yang normal ketika mengalami situasi itu?
Mengenai hal ini, Dokter spesialis obgyn, dr. Ivander Utama, Sp.OG dalam bukunya "Papa Mama Siap Hamil" (Visi Media/2019), menerangkan siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari.
Tapi, jika siklus haid terjadi kurang atau lebih dari itu sebanyak 7 hari atau seminggu masih termasuk normal.
Menurut dr. Ivander, siklus haid normal berkisar antara 21-35 hari, terhitung sejak hari pertama menstruasi (timbul flek) hingga 1 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Jadi, haid pada wanita masih terhitung normal jika muncul di mana saja di antara rentang waktu itu.
Baca Juga: 6 Makanan Alami yang Meredakan Pendarahan Berlebih Saat Haid
Baca Juga: WHO Sebut 4 Obat Ini Hampir Tak Ada Dampaknya Pada Pengobatan Covid-19
Dengan ini, jika telat haid pada wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari terjadi lebih dari 7 hari apalagi terus berulang, akan lebih baik jika segera memeriksakan diri ke dokter.
Ada sejumlah faktor atau kondisi yang bisa menyebabkan siklus menstruasi pada wanita berubah.
Merangkum Health Line, beberapa penyebab telat haid adalah stres, gangguan hormonal, perubahan berat badan yang cepat dan drastis, melakukan olahraga berat, mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS) yang adalahadalah gangguan hormon.
Bisa juga karena efek samping program KB , mengalami gangguan tiroid, memasuki masa menopause, masalah kesehatan kronis tertentu terutama penyakit celiac, hingga menyandang gangguan diabetes mellitus (DM).
Memang ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi ketika seorang wanita terlambat haid. Tapi coba perhatikan ada tidaknya kondisi yang dapat memicu telat haid.
Jika dalam siklus sebelumnya ada riwayat hubungan intim, maka wanita akan lebih baik jika melakukan pemeriksaan awal kehamilan untuk memastikan apakah hamil atau tidak ketika mengalami telat haid.
Sedangkan, jika tidak ada riwayat hubungan intim sebelumnya, maka kemungkinan hamil dapat diabaikan.
Baca Juga: PSBB Dilonggarkan, Epidemiolog Ingatkan Bahaya Superspreader Penyebaran Covid-19
Baca Juga: Mengenal Craving, Perilaku Ingin Terus Mengunyah Akibat Kekurangan Gizi
Guna mendapatkan hasil yang akurat mengenai penyebab telat haid dan perawatan yang tepat sesuai kondisi, stiap wanita yang mengalami masalah ini disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar