Asal tahu saja, bayi dan anak pun masuk dalam kelompok yang tidak mendapatkan vaksin Covid-19.
Dikutip dari Reuters, Rabu (14/10/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa vaksin Covid-19 mungkin awalnya tidak direkomendasikan untuk anak-anak.
Anak-anak, yang jarang memiliki gejala virus corona parah, belum diuji untuk vaksin virus corona eksperimental.
CDC mengatakan sejauh ini uji klinis awal hanya mencakup orang dewasa yang tidak hamil, mencatat kelompok yang direkomendasikan dapat berubah di masa depan karena uji klinis berkembang untuk merekrut lebih banyak orang.
Mengenai kenapa tidak semua lapisan masyarakat bisa divaksin Covid-19, Yuri menyebutkan, dalam penanggulangan pandemi Covid-19 ini, menginginkan bisa dicapainya kekebalan komunitas atau herd immunity, vaksinasi itu tidak perlu dilaksanakan terhadap 100 persen orang.
Jadi vaksinasi cukup di kisaran antara 70 persen saja dari populasi yang ada.
"Nah, dasar inilah yang kemudian kita pakai bahwa perhitungan kita hanya mencapai di herd immunity. Artinya, sekitar 160 juta orang (yang perlu divaksin)," kata Yuri dalam press briefing "Update Kesiapan Vaksin Covid-19 di Indonesia", Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Benarkah Diabetes Bisa Sebabkan Rambut Rontok? Lihat Ini Faktanya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar