GridHEALTH.id - Warga Jakarta seakan dibuat bingung dan geram atas tingkah polah DPRD DKI Jakarta kali ini.
Kabarnya, rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan di Puncak, Bogor.
Padahal sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersikukuh melarang warga Jakarta untuk berlibur di kawasan Puncak, Jawa Barat selama PSBB transisi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Baca Juga: Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Belum Cair, Rumah Sakit Swasta Pasrah Harus Pinjam ke Bank
Kendati demikian, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang menyatakan bahwa penyelengaraan rapat di Puncak itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Dilaksanakan di Grand Cempaka. Perlu ruang terbuka untuk antisipasi penyebarluasan Covid-19 saja," ucap Dame, dikutip dai Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Rapat di luar gedung DPRD DKI tersebut hanya akan dilakukan pada hari ini saja.
Dame berujar, nantinya semua jendela di tempat rapat harus dibuka, dan tempat duduk dilakukan berjarak.
"Semua jendela-jendela kita buka. kalau kantor kan tertutup semua tak ada jendela, kaca semua. Kalau di sini (Gedung DPRD) kan enggak bisa," katanya.
Padahal diketahui, ruangan terbuka juga tidak menutup kemungkinan menjadi media penyebaran Covid-19.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan aktivitas outdoor atau beraktivitas di ruang terbuka aman dilakukan, asalkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Outdoor activities lebih aman namun tetap harus menjaga jarak, memakai masker dan biasakan cuci tangan," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).
Seperti yang telah dijelaskannya di atas, Dicky menekankan mengenai pentingnya penggunaan masker baik saat beraktivitas indoor maupun outdoor. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar