GridHEALTH.id - Tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Merayakan Hari Sumpah Pemuda di tengah pandemi Covid-19 ini rasanya memang sedikit berbeda.
Baca Juga: Selain Lansia, WHO Kembali Umumkan Orang yang Mudah Terserang Virus Corona Adalah Anak Muda
Namun, Presiden Joko Widodo selalu menyemangati agar para pemuda dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan virus corona.
Tepat di momentum Hari Sumpah Pemuda kali ini, Presiden Joko Widodo mengajak agar para pemuda dapat bersatu melewati masa-masa sulit di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Hari ini, ikrar para pemuda di tahun 1928 itu masih bergema. Semangat, tekad, dan cita-cita pemuda Indonesia tetap menyala-nyala, bersatu melewati masa-masa sulit pandemi ini, bangkit dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju,” tulis Jokowi dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (28/10/2020).
“Para pemuda dari seluruh Nusantara berkumpul, 28 Oktober 1928, tepat sembilan puluh dua tahun lampau. Mereka melupakan perbedaan, mengumandangkan ikrar bersama, seraya menganyam impian tentang Indonesia yang bertanah air, berbangsa, dan berbahasa yang satu: Indonesia,” tulis Jokowi.
Terlepas dari itu, Jokowi hingga Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menitikberatkan agar para pemuda ini tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini dilakukan karena pemuda merupakan salah satu sumber penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Berdasarkan penelitian yang baru saja dipublikasikan di jurnal Science ini, orang yang berusia dewasa muda mampu menjadi superspreader atau menularkan virus corona ke banyak orang.
Tak hanya tu, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Health menemukan, satu dari tiga anak muda rentan terkena Covid-19 dengan gejala yang parah.
Bahkan, WHO menyebut, anak muda lebih mudah terserang virus corona.
"Kami telah mengatakannya sebelumnya dan kami akan mengatakannya lagi, orang-orang muda tetap berisiko saat terpapar Corona," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (31/7/2020).
"Orang-orang muda dapat terinfeksi, orang-orang muda dapat mati dan orang-orang muda dapat menularkan virus kepada orang lain," lanjut Tedros.
Baca Juga: Coba Letakan Bawang Merah Di Setiap Sudut Rumah, Rasakan Khasiat Dahsyatnya Saat Pandemi Ini
Menurut Tedros, meyakinkan orang muda di seluruh dunia bahwa virus dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mereka tetap menjadi tantangan bagi WHO.
Sementara itu, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove mengatakan, mayoritas orang yang lebih muda cenderung memiliki gejala Covid-19 yang lebih ringan, tetapi tidak semuanya.
Beberapa orang dengan usia muda bahkan mengalami sakit parah hingga akhirnya meninggal dunia.
"Orang yang memiliki penyakit ringan, beberapa dari mereka akan sembuh dengan baik. Tetapi beberapa dari mereka memiliki efek jangka panjang, dan kami baru mulai benar-benar belajar tentang ini," kata Maria Kerkhove.
Baca Juga: Studi Terbaru: Pasien Sembuh dari Covid-19 Akan Mengalami Penuaan Otak 10 Tahun Lebih Tua
Ia menambahkan, ada usia muda yang mengalami gejala berat seperti mengidap kelelahan ekstrem, sesak napas, atau kesulitan melanjutkan kegiatan normal seperti kembali bekerja atau gym bahkan setelah mereka pulih.
Kerkhove mengatakan ada sejumlah hal yang dapat dilakukan usia muda untuk mencegah penyebaran virus corona.
Di antaranya seperti mencuci tangan, menjaga jarak sosial, mengenakan masker dan menghindari tempat-tempat ramai. (*)
Baca Juga: Pasien Suspek Covid-19 Terus Bertambah, Kemneterian Kesehatan: 'Ini Bagus'
#hadapicorona
Source | : | Instagram,WHO,NCBI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar