Berdasarkan penelitian, kadar hormon melatonin meningkat pada malam hari dan turun pada siang hari.
Akan tetapi, pada autisme kadar hormon ini tidak meningkat dan turun pada waktu yang sama dengan orang lainnya.
Pada autisme hormon ini seringkali ditemukan meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari yang menyebabkan siklus tidur yang berbeda.
3. Peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan dari luar
Penyebab lain yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak dengan autisme adalah peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan, seperti suara atau sentuhan. Hal ini membuat anak mudah sekali terbangun dan sering terbangun saat tidur.
Baca Juga: 5 Makanan Tak Boleh Disimpan di Freezer, Ternyata Ini Alasannya
Baca Juga: Cek Fakta, Manakah yang Lebih Sehat, Anggur Merah atau Anggur Hijau?
4. Rasa cemas
Anak autis lebih mudah merasa cemas daripada anak-anak lainnya. Rasa cemas ini dapat membuat anak sulit tidur.
Meskipun sulit tidur, penggunaan obat tidur pada anak tidak dianjurkan .Obat hanya diberikan sebagai upaya terakhir bila semua cara lainnya tidak berhasil. Itupun harus di bawah pengawasan dokter.
Source | : | nakita.grid.id,dokter.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar