Sebaliknya, pada fase luteal atau setelah ovulasi, hormon progesteronlah yang terus meningkat, dan hormon ini membuat kita merasa mengantuk.
Kemudian, beberapa hari ketika akan menstruasi hormon estrogen dan progesteron turun drastis. Penurunan drastis inilah yang bisa membuat wanita tiba-tiba mengalami insomnia atau susah tidur.
Untungnya, gangguan tidur akibat siklus menstruasi bisa ditangani dengan mudah. Kathryn Lee, RN, PhD, pakar tidur wanita di San Francisco School of Nursing berkata bahwa ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi efek hormon estrogen dan progesteron pada tidur.
1. Perbanyak olahraga
Olahraga membantu meningkatkan kemungkinan kita mencapai tahap tidur yang lebih dalam (deep sleep). Ini merupakan jenis tidur di mana hormon pertumbuhan yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan meregenerasi sel dihasilkan oleh tubuh.
Baca Juga: Terapi Insulin Mutlak Bagi Penderita Penyakit Autoimun Diabetes Tipe 1, Ini Alasannya
Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi
2. Hindari alkohol
Walaupun meminum sedikit alkohol pada malam hari dapat menyebabkan rasa kantuk, alkohol sebetulnya bisa membuat kita lebih mudah terbangun dan meningkatkan risiko tidur yang terganggu. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar