GridHEALTH.id - CrossFit adalah program kebugaran bermerk yang dibuat oleh Greg Glassman dan Lauren Jenai, pada 2000 silam.
Telah terkenal ke seantero negara, CrossFit dipromosikan menjadi latihan fisik dan olahraga fitness kompetitif.
Ashraf Sinclair yang meninggal dunia pada Selasa (18 Februari 2020) lalu pukul 04.51 WIB karena serangan jantung, adalah penyuka olahraga ini.
Almarhum pun pemilik sanggar kebugaran (gym) bernama CrossFit Equator.
Dilansir dari Daily Mail, Harley Fowler (32) dilaporkan meninggal dunia karena serangan jantung saat berolahraga di Thailand, tempatnya merayakan pernikahan keduanya.
Dia adalah trainer CrossFit. Meninggal pada 2018.
Ia meninggal mendadak, sebabkan syok kepada keluarga dan teman-teman karena ia diklaim tidak memiliki sakit sebelumnya.
Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Kebiasaan Ini saat Hamil Muda! Dampaknya Bisa Bahayakan Kesehatan Janin
Sementara itu melansir newshub.com, pemilik CrossFit Hibiscus sekaligus rekan kerjanya, John Taurua mengatakan, kematian tersebut "sangat tidak disangka".
"Yang kami tahu hanya dia pergi berolahraga, jatuh pingsan dan kemudian mereka tidak dapat menyelamatkannya.
Baca Juga: Belum Terlihat Dampak Libur Panjang, Satgas: 'Kasus Covid-19 Relatif Terkendali', Benarkah?
"Dia berlatih setiap hari, tidak meminum alkohol. Dia dalam kondisi paling prima dalam tubuhnya."
CrossFit telah banyak dicurigai sebagai penyebab kondisi mematikan yang mengancam nyawa manusia.
Mengutip nypost.com, banyak peneliti ingatkan adanya kondisi ginjal yang fatal, yang berkaitan dengan CrossFit.
Baca Juga: Sering Kentut Sebelum Haid Datang, Fluktuasi Hormon Jadi Penyebabnya
Kondisi ini disebut rhabdomyolysis, yang sebabkan otot bocor dan melepas protein bernama myoglobin ke darah.
Kondisi ini dapat sebabkan gagal ginjal bahkan kematian.
Rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh latihan ekstrim, dan bisa terjadi karena rendahnya tingkat energi di sel.
Baca Juga: Diabetes Neuropati, Bisakah Disembuhkan? Ini Dia Cara Mengelolanya
Jika sel kekurangan energi maka tugas seperti menjaga keseimbangan elektrolit akan tidak terlaksana dan dinding sel akan bocor.
Kondisi kebocoran otot ini biasanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa menyerang orang muda yang lakukan olahraga berlebihan.
Rhabdomyolysis selain sebabkan gagal ginjal juga bisa sebabkan ritme jantung jadi tidak teratur, hingga akhirnya terjadi serangan jantung dan kematian.
Kondisi ini sudah sering dikaitkan dengan CrossFit, tetapi di komunitas CrossFit sendiri justru menggunakannya sebagai lelucon semata
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden AS, Joe Biden Optimis Perbaiki Penanganan Covid-19 hingga Bentuk Satuan Tugas
Para pecandu CrossFit menggunakan tuduhan ini sebagai kebanggaan, bahkan saat mereka masuk rumah sakit seakan-akan hal tersebut adalah dedikasi mereka dengan latihan kebugaran.
Penting diketahui, gejala rhabdomyolysis antara lain; rasa sakit, muncul rasa lelah dan urin berwarna teh yang artinya myoglobin telah dilepaskan.
Beberapa orang juga dapat alami pusing dan rasa lesu yang berlebihan.
Oleh sebab itu, untuk para penyuka latihan kebugaran, sadari batas tubuh.(*)
Baca Juga: Dibalik Rasa Pahit Pare Tersimpan 6 Khasiat Kesehatan yang Sungguh Dahsyat, Mau Coba?
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah publish di Intisari.id, dengan judul; "Sempat Diduga Jadi Pemicu Meninggalnya Ashraf Sinclair, CrossFit Ternyata pernah 'Membunuh' Instrukturnya Sendiri"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar