Konsumsi Gula
Gula yang dikonsumsi sehari-hari akan meningkatkan kalori tanpa zat gizi lainnya.
WHO merekomendasikan konsumsi gula per hari kurang dari 10 persen dari total asupan energi, atau kurang lebih 25 gram per hari untuk kepentingan Kesehatan.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Madu Banten Palsu Sebabkan Sakit Jantung hingga Kematian
Penting diketahui, ada dua macam gula yang biasa dikonsumsi, yaitu; gula yang berasal dari buah-buahan, seperti fruktosa, atau berasal dari susu (laktosa), dan gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman, seperti gula pasir (sukrosa).
Nah, jenis kedua ini dikenal sebagai ‘added sugar’, yang kemungkinan berkontribusi terhadap kejadian obesitas, dan penyakit kronis lainnya.
Fakta konsumsi gula pria mengonsumsi gula lebih banyak dibandingkan perempuan.
Baca Juga: 4 Cara Mudah dan Alami Atasi BAB Macet yang Minim Efek Samping
Konsumsi gula rata-rata meningkat sesuai dengan bertambahnya usia untuk kedua jenis kelamin.
Jika dikaitkan dengan Permenkes 30/2013, maka proporsi penduduk dengan
konsumsi gula >50 g/orang/hari menurut karakteristik dan menurut provinsi masing-masing, penduduk usia 19 tahun ke atas cenderung mengonsumsi gula >50 g/orang/hari (>13%) dibandingkan kelompok umur muda.
Baca Juga: Pendapat Guru Besar Unpad Prihal Vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang Segera Dilakukan, Amankah?
Menurut jenis kelamin, proporsi laki-laki yang mengonsumsi gula di atas 50 gram cukup tinggi (15,9%) dibandingkan perempuan (7,1%).
Menurut provinsi, penduduk yang tinggal di DI Yogyakarta, 22,7
persen mengonsumsi gula >50 g/orang/hari, sedangkan angka nasional adalah 11,8 persen, dan yang terendah adalah provinsi Maluku (1,5%).
Source | : | Journal of the Indonesian Nutrtition Association |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar