Apalagi dalam beberapa kesempatan Perdana Menteri Boris Johnsonmenyoroti bahwa kelebihan berat badan telah terbukti meningkatkan risiko penyakit serius atau kematian akibat virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah.
Johnson yang sempat terjangkit Covid-19 pun secara terbuka berbicara tentang niatnya untuk menurunkan berat badan sejak dirawat di rumahsakit karena penyakit tersebut.
Pemerintah Inggris menyebutkan, awal tahun ini ingin melarang iklan online dan televisi tentang makanan tidak sehat sebelum jam 9 malam.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Ampuh Cegah Covid-19 HIngga 90 Persen, Indonesia Beli?
Tetapi, draf aturan yang pemeritah keluarkan pada Selasa (10/11/2020) akan melangkah lebih jauh dan menerapkan larangan total secara online.
Ini termasuk iklan berbayar dan daftar pencarian, iklan yang didorong langsung di perangkat seluler, dan iklan viral yang diproduksi dengan tujuan dibagikan secara luas di media sosial. Bentuk iklan online lainnya juga akan dilarang.
Sebelum menerapkan larangan iklan online junk food, pemerintah Inggris akan menjaring masukan terlebih dahulu dengan industri, publik, dan pihak berkepentingan lainnya selama enam minggu ke depan.
Baca Juga: 4 Buah Tinggi Potasium Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Bisa Coba
Source | : | Kontan.co.id,Riskesdas 2018,The Telegraph |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar