GridHEALTH.id - Belakangan ini, kabar mengenai beredarnya madu Banten palsu rupanya cukup meresahkan warga.
Bahkan, madu Banten palsu tersebut diduga kuat dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian mendadak.
Baca Juga: Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Begini Cara Aman Mengonsumsi Madu dan Herbal pada Ibu Hamil
madu palsu juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan ibu hamil.
Hal ini dikarenakan madu palsu tersebut mengandung bahan-bahan kimia tambahan yang berbagay bagi tubuh manusia.
Melansir Kompas.com, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Banten Akhrul Aprianto menjelaskan, dari aspek keamanan pangan, madu palsu yang dibuat dengan campuran bahan berbahaya seperti molase, glukosa, dan fruktosa dapat menimbulkan penyakit.
Menurut ahli herbal atau herbalis asal Yogyakarta Asri Saraswati Iskandar, kandungan molase dan fruktosa dalam madu palsu dapat menyebabkan penyakit pada ibu hamil.
Berdasarkan penelitian dari Washington University School of Medicine, mengonsumsi fruktosa selama kehamilan dapat menyebabkan cacat pada plasenta dan membatasi pertumbuhan janin, berpotensi meningkatkan risiko bayi untuk masalah kesehatan metabolik di kemudian hari.
Fruktosa diproses secara berbeda dari gula lain seperti glukosa, yang diubah tubuh menjadi energi.
Baca Juga: Jadi Orang #BijakGGL, Ikuti 7 Tips Sehat dan Aman Konsumsi Gula Garam dan Lemak Ini
Sebaliknya, fruktosa dipecah oleh sel-sel hati yang mengubah gula menjadi bentuk lemak yang disebut trigliserida, sekaligus mendorong asam urat tingkat tinggi, produk limbah normal yang ditemukan dalam urin dan tinja.
Terlalu banyak asam urat dapat menyebabkan kekacauan metabolisme yang mengakibatkan obesitas, diabetes tipe 2, dan kondisi kesehatan lainnya.
Sama halnya dengan fruktosa, molase juga dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Mengkonsumsinya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan buang air besar atau diare.
Hal inilah yang sangat dikhawatirkan jika ibu hamil mengonsumsi madu palsu dengan kandungan molase dan fruktosa tinggi.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ahli: Jahe Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Tapi Ginseng Tidak Boleh
Untuk itu, Asri mengajak agar masyarakat lebih cerdas lagi dalam hal memilih bahan pangan.
"Kita sebagai konsumen harus lebih cerdas, apa yang mau kita konsumsi. Pertama tentang madunya apa kandungannya, prosesnya bagaimana. Kalau sudah ketemu produsen nakal seperti itu, sudah dihentikan saja," terang Asri dalam virtual media briefing bersama Combiphar, Kamis (12/11/2020). (*)
View this post on Instagram
#bijakGGL #hadapicorona
Source | : | medicine.wustl.edu |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar