AK akhirnya memeriksakan diri ke puskesmas hingga melakukan pijat.
Karena tidak kunjung ada perbaikan kondisi kesehatan. AK memutuskan untuk periksa ke rumah sakit. Di situlah AK dinyatakan tertular Covid-19.
Baca Juga: Jangan Lagi Dibeli! Saus Sambal Botolan dengan Ciri Ini Bisa Sebabkan Kanker
Akhirnya, pria asal Kecamatan Puger itu harus menjalani isolasi di RS dr Soebandi.
Beberapa lama di rumah sakit, kondisi fisik AK mulai sembuh.
Namun, pihak rumah sakit masih belum memastikan apakah virus corona sudah menghilang dari tubuhnya atau belum.
Baca Juga: Jangan Lagi Dibeli! Saus Sambal Botolan dengan Ciri Ini Bisa Sebabkan Kanker
Untuk itu, dilakukan tes swab secara berulang-ulang.
Hanya saja, kala itu, untuk menunggu hasil tes swab begitu lama, yakni selama 14 hari.
Akhirnya, AK menjalani isolasi di rumah sakit selama 84 hari, dari Maret hingga Juni 2020.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Pramenstruasi Dysphoric, Gangguan Mental Sebelum Haid yang Lebih Parah
“Awal isolasi mandiri, saya kesulitan untuk olahraga maupun berjemur, karena tak ada fasilitas tempat untuk melakukan itu di RS,” beber AK.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Pramenstruasi Dysphoric, Gangguan Mental Sebelum Haid yang Lebih Parah
Namun, setelah beberapa bulan berlalu, rumah sakit memperbolehkan beraktivitas ringan.
Seperti olahraga dan berjemur di lingkungan khusus yang disediakan rumah sakit.
Baca Juga: Batal Lagi! BPOM Tunda Izin Vaksin Covid-19, Padahal Jokowi Janjikan Vaksinasi Mulai Desember 2020
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar