GridHEALTH.id - Kanker paru salah satu penyakit ganas paling mematikan di Indonesia.
Penyebabnya banyak, faktor usia, karenanya banyak diderita manulai lanjut usia.
Baca Juga: #BIjakGGL Hindari Minum Minuman Manis Setelah Makan, Risikonya Bukan Main!
Untuk usia penderita, "Semakin ke sini semakin lebih muda, karena pola hidup dan gaya hidup yang meningkatkan risiko kanker paru-paru," ujar DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dalam acara LungTalk, Akses Pengobatan Kanker Paru: Tantangan dan Harapan, yang digelar secara virtual pada Senin, (23/11/2020).
Polusi udara pun menjadi salah satu penyebabnya. Juga rokok yang masih dituding sebagai penyebab kanker paru paling berbhaya daripada polusi udara.
Dalam cara yang sama, Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K), Ketua Pokja Kanker Paru PDPI menjelaskan, asap rokok masih lebih berbahaya dibandingkan polusi udara.
"Rokok masih menjadi tertuduh utama penyebab risiko kanker paru," jelas Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K), Ketua Pokja Kanker Paru PDPI.
Sedangkan polusi udara sendiri masih bisa dikontrol tergantung dengan lingkungan dimana tempat kita tinggal.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Cedera Lahir, Inilah 5 Cara Mengubah Posisi Bayi Sungsang Secara Alami
Sedangkan asap rokok tidak akan bisa dikontrol jika orang tersebut tidak memiliki kesadaran dari diri sendiri.
Pasalnya orang yang merokok akan secara sadar menghembuskan asapnya dan tahu akan bahayanya namun tetap masih sulit berhenti.
Hal tersebutlah yang membuat kanker paru-paru lebih mudah bersarang ditubuh seorang perokok.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Selesai, Kepala BPOM: 'Vaksin Sinovac Baik', Sudah Siap Edar?
Adapun gejala kanker paru yang wajib diketahui menurut Prof. dr. Elisna:
1. Batuk yang tidak sembuh-sembuh
2. Batuk berdarah
3. Sesak napas yang berbeda dengan nyeri jantung
4. Nyeri dada, seseorang yang mengalami kanker paru akan lebih nyeri ketika menghirup udara, sedangkan saat menghembuskannya akan merasa lebih ringan.(*)
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Selesai, Kepala BPOM: 'Vaksin Sinovac Baik', Sudah Siap Edar?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapioCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar