Hanya saja, kata Amir, virus corona dalam perkembangannya menjadi lebih cepat menular.
“Jika dilihat ada clade G, itu paling banyak mutasi, dengan severity dan kecepatan menular. Tapi itu tidak didukung bukti ilmiah yang kuat," ungkap dia.
Eijkman saat ini tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang akan digunakan untuk menangkal virus corona atau Covid-19.
Proses terakhir, Eijkman akan mencoba elemen protein dari vaksin corona berlabel merah putih ini ke hewan.
Baca Juga: Pria Indonesia Kelebihan Asupan Gula Garam Lemak Ketimbang Wanita, Sampai 35,1 Persen
Eijkman juga bakal ketat dengan uji klinis atas vaksin merah putih yang baru akan dimulai pada 2021 nanti.
"Jadi, kemungkinan vaksin Merah Putih diproduksi sekitar tahun 2022," ujar Prof Amir.
Diketahui vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
Baca Juga: Anies Baswedan Umumkan Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI, Penyebabnya Libur Panjang
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar