GridHEALTH.id - Meski pil KB dinilai alat kontrasepsi yang praktis buat perempuan milenial, masih banyak yang ragu karena mendengar bahwa penggunaan pil KB bisa membuat gemuk.
Anggapan pil KB membuat gemuk ternyata dipatahkan oleh berbagai temuan dan studi yang dilakukan banyak pihak.
Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh pakar Obstetri dan Ginekologi Ingela Lindh dari University of Gothenburg, Swedia.
Studi yang dipublikasikan di Science Daily ini menemukan bahwa penggunaan pil kontrasepsi jenis kombinasi tidak akan menyumbang lemak tambahan ke tubuh.
Seperti diketahui, pil kontrasepsi sendiri tersedia dalam dua jenis, yakni pil kombinasi (mengandung progestin dan estrogen) dan pil mini (hanya progestin).
Dalam penelitiannya, Lindh mengamati pola hidup 1.749 wanita yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi, kehamilan, berat badan, hingga kebiasaan merokok selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Cara Kerja Pil Kontrasepsi Darurat, Efektif Bila Ovulasi Belum Terjadi
Baca Juga: Saus tomat Yang Rasanya Masam Membantu Seorang Turis Menyadari Bahwa Dirinya Terinfeksi Covid-19
Hasilnya, wanita yang menggunakan pil kontrasepsi kombinasi dan melakukan kontrol teratur secara rutin, tidak mengalami kenaikan berat badan dibandingkan mereka yang tidak minum pil KB.
Sedangkan untuk pil mini, ditemukan bahwa kenaikan berat badan pada awal penggunaan pil mini bisa saja terjadi meski kasus ini terbilang jarang.
Lihat postingan ini di Instagram
Bila terjadi, penambahan berat badan tersebut tergolong ringan dan bukan disebabkan oleh adanya penambahan lemak, melainkan hanya efek samping sementara.
Artinya, dalam waktu 6-12 bulan ke depan, perempuan pengguna pil mini akan kembali pada bobot awal sebelum mengonsumsi pil ini. Tentunya harus disertai olahraga dan pengaturan pola makan yang tepat.
Penelitian yang dilakukan di Oregon National Primate Research Center di Oregon Health & Science University juga menemukan bahwa alasan kenaikan berat badan akibat pil KB apa pun justru disebabkan oleh metabolisme tubuh yang menurun akibat faktor usia.
Pertambahan usia dan pemakaian pil KB tanpa melakukan kontrol teratur akan menyebabkan badan menjadi gemuk.
Inilah yang akhirnya menimbulkan anggapan bahwa pil KB dapat membuat gemuk, padahal penyebab utamanya adalah penurunan metabolisme tubuh.
Baca Juga: #BijakGGL, Mengenal Gula Alkohol yang Memiliki Setengah Kalori Gula Biasa
Meski penelitian membuktikan penggunaan pil KB tidak berpengaruh pada kenaikan berat badan, kita dapat melakukan tindakan pencegahan dengan mengonsumsi pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon.
Kandungan Drospirenon memiliki sifat mencegah penumpukan cairan sebagai efek samping hormon estrogen.
Hal ini dibuktikan oleh studi yang dimuat di European Journal of Contraception and Reproductive Health Care (2000).
Dalam riset terhadap 2.069 wanita tersebut konsumsi pil KB yang mengandung Drospirenon terbukti memberikan efek yang menguntungkan.
Responden pengguna Pil KB yang mengandung Drospirenon mengalami penurunan berat badan secara signifikan. Sementara, pada pengguna kandungan lain tidak terlihat adanya penurunan berat badan.
Tidak hanya itu, kandungan Drospirenon juga mampu mengatasi keluhan lainnya, misalnya nyeri haid hingga mengobati jerawat.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan pil KB dengan kandungan Drospirenon, ada baiknya mengunjungi dokter atau bidan terlebih dahulu.
Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru
Baca Juga: Jerawat yang Tidak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes
Agar kita mendapat informasi detail tentang kandungan produk sekaligus mendapatkan rekomendasi kontrasepsi yang tepat sesuai kondisi kesehatan. (*)
#bijakGGL #berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Science Daily,Health Line,Bayer Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |