GridHEALTH.id - Rusia memang mengklaim bahwa vaksin virus corona (Covid-19) buatannya, Sputnik-V tidak kalah dari vaksin buatan Amerika yang keefektifannya mencapai 90 %.
Bahkan Vladimir Putin pun berani mengkalim bahwa vaksin Covid-19 buatan Rusia lebih baik dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan negara lain.
Sayang saat ditanya akankan Vladimir Putin ikut menjadi relawan vaksinasi vaksin buatan negaranya sendiri, juru bicara Kremlin justru dengan tegas mengatakan bahwa pemimpin berusia 68 tahun itu tidak akan ikut.
"Kami belum memulai vaksinasi secara luas dan kepala negara tidak dapat mengambil bagian dalam vaksinasi sebagai relawan," kata juru bicara Kremlin kepada Bloomberg.
Disebutkan bahwa Vladimir Putin tidak akan disuntikan vaksin yang belum bersertifikat.
"Tidak mungkin. Presiden tidak dapat menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat," tambahnya.
Baca Juga: Akibat Faktor Keturunan Remaja Pun Bisa Terkena Kolesterol Tinggi, Ini Cara Mencegahnya
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan
Diketahui vaksinasi adalah pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Sementara vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Sementara itu melansir New York Post, terlepas dari kenyataan bahwa hanya beberapa jam setelah Pfizer mengumumkan hasil yang menjanjikan dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir yang menunjukkan inokulasi lebih dari 90% efektif.
Baca Juga: Diabulimia Pada Penyandang Diabetes, Gangguan Makan Akibat Depresi dan Penyalahgunaan Insulin
Rusia menyatakan vaksin Sputnik V juga memiliki tingkat efektivitas yang sama, tanpa memberikan hasil penelitian apa pun.
Pejabat kesehatan Rusia sejak saat itu mengatakan suntikan vaksin Sputnik terbukti 91,4% efektif dalam mencegah infeksi virus corona dalam tes awal, meskipun hasil akhirnya belum dipublikasikan.
Namun, berdasarkan laporan The Guardian, data sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin itu lebih dari 95% efektif di antara sukarelawan yang disuntik.
Baca Juga: Akibat Libur Panjang, 2 Rumah Sakit Pemerintah di Depok Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19
Hasilnya berasal dari uji coba 42 hari terhadap 19.000 relawan yang menerima dua dosis Sputnik dan 21 relawan yang mendapat satu dosis.
Meski Putin belum mencoba vaksin milik negaranya, pejabat tinggi Rusia lainnya, termasuk Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia, termasuk di antara mereka yang secara sukarela disuntik.
Mereka dilaporkan dalam kondisi baik-baik saja.
Baca Juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19 yang Ditakutkan Dampaknya Bagi Janin Bukan Penularan Virusnya
"Ini adalah berita yang sangat positif tidak hanya untuk Rusia, tapi untuk seluruh dunia, untuk semua negara," kata Dmitriev kepada The Guardian.
Sputnik V Rusia hanyalah salah satu dari beberapa kandidat dalam perlombaan penemuan vaksin Covid-19 di seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, sejauh ini virus corona telah menginfeksi lebih dari 59 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 1,4 juta orang.
Di Rusia sendiri sudah ada lebih dari 2 juta kasus.(*)
Baca Juga: Saus tomat Yang Rasanya Masam Membantu Seorang Turis Menyadari Bahwa Dirinya Terinfeksi Covid-19
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar